Kenapa Kita Harus Survei Lokasi Sebelum Bangun Rumah? Ini Penjelasannya!

Kenapa Kita Harus Survei Lokasi Sebelum Bangun Rumah? Ini Penjelasannya!

Survei lokasi sebelum bangun rumah, seberapa penting tahap ini dalam mempersiapkan pembangunan rumah? Apa yang akan terjadi jika kita tidak melakukan survei sebelum membangun rumah? Apakah akan berakibat fatal pada kondisi rumah kita di masa depan nanti? Kontraktor Hijau yakin Sobat Hijau di sini yang sudah memiliki pengalaman membangun rumah sebelumnya atau minimal memiliki knowledge yang mendalam dalam bidang konstruksi, tahu betapa pentingnya survei lokasi bangun rumah.

Namun, mungkin ada juga Sobat Hijau yang merasa tidak perlu melakukan survei lokasi sebelum bangun rumah. Beberapa di antara Sobat Hijau mungkin memutuskan untuk tidak melakukan survei karena faktor waktu yang bertabrakan dengan kesibukan Sobat Hijau. Atau, bisa saja karena Sobat Hijau sudah merasa cukup dengan informasi yang didapatkan dari keluarga, teman, atau pihak-pihak lainnya. Atau, beragam alasan pribadi lainnya.

Padahal, survei lokasi merupakan langkah penting yang harus kita lakukan sebelum bangun rumah, lho, Sobat Hijau. Seorang warga negara berkebangsaan Inggris, sebut saja Andrew Theasby namanya, menceritakan betapa menyesal dirinya tidak melakukan survei sebelum membangun rumah.

Akibat tidak melakukan survei di awal, Andrew terpaksa mengorbankan lebih banyak waktu dan uang untuk merencanakan pembangunan rumahnya. Karena, ternyata, Andrew baru memahami bahwa setiap rumah yang akan dibangun membutuhkan pendekatan khusus yang berbeda-beda (build.saint-gobain.co.uk, 27/02/2024, “The Replacement Dwelling”).

Nah, sebagai orang yang ingin memiliki rumah impian tanpa diliputi rasa khawatir, Sobat Hijau tentu tidak ingin mengalami hal seperti ini, bukan? Sobat Hijau tidak mau pengalaman yang seharusnya menyenangkan menjadi kenangan pahit, bukan?

Maka itu, kali ini Kontraktor Hijau akan menjelaskan apa pentingnya survei lokasi untuk pembangunan rumah, apa saja langkah-langkah melakukan survei lokasi sebelum bangun rumah, dan informasi berharga lainnya. Pastikan Sobat Hijau menyimaknya sampai akhir, ya, agar Sobat Hijau lebih mendapat gambaran ketika nanti melakukan survei lokasi. Selamat membaca!

Apa Saja Manfaat Melakukan Survei Lokasi Sebelum Bangun Rumah?
1. Dengan Melakukan Survei Lokasi, Anda Akan Lebih Memahami Kondisi Existing Lahan & Apa Dampaknya pada Pembangunan Rumah Anda

Kenapa bisa begitu? Karena dengan melakukan survei lokasi, Anda dapat mengetahui apakah lahan Anda kosong, sudah ada bangunan, atau justru malah sedang ditempati orang lain. Dengan begitu, Anda dapat menyesuaikan rencana pembangunan rumah Anda dengan kondisi lahan Anda tadi.

Anda tidak mau ‘kan mendapatkan pengalaman yang sama dengan Andrew? Niatnya tidak melakukan survei lokasi untuk menekan pengeluaran, eh, malah jadi lebih banyak pengeluaran karena terpaksa menyesuaikan budget dengan kondisi yang tidak terduga di lapangan.

Akibat tidak melakukan survei lokasi di awal.

Pentingnya Survei Lokasi Sebelum Bangun Rumah - Kondisi Exisiting

Selain itu, melakukan survei lokasi juga dapat membantu Anda untuk mengetahui batas-batas properti dengan rumah di sebelah secara akurat, lho. Dengan begitu, Anda dan keluarga dapat menghindari risiko perselisihan dengan tetangga di masa mendatang!

Melakukan survei lokasi juga dapat membantu Anda untuk mengetahui apakah penggunaan lahan untuk pembangunan rumah Anda sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku atau belum.

Seperti misal, jika Anda membangun rumah tetapi isi persetujuan bangunan gedung (PBG) Anda tidak sesuai dengan kondisi aslinya, maka Anda akan mendapatkan sanksi administratif yang sudah diatur PP No 16/2021 Pasal 12 ayat 1. Entah Anda akan mendapatkan peringatan tertulis, kegiatan pembangunan rumah Anda akan dibatasi, atau bahkan rumah Anda akan dirobohkan secara paksa. Waduh!

Jadi, pastikan Anda melakukan survei lokasi sebelum bangun rumah, ya! Supaya nanti Anda dan keluarga dapat membangun rumah impian tanpa rasa was-was!

2. Melakukan Survei Lokasi dapat Membantu Anda Mengetahui Apa Saja Risiko Lingkungan dari Kawasan Rumah Anda di Masa Depan

Kenapa bisa begitu? Karena dengan melakukan survei lokasi, Anda jadi dapat mengetahui jenis tanah, kemiringan lahan, dan kondisi alami dari kawasan rumah Anda. Dengan begitu, Anda dapat menyesuaikan desain dan konstruksi rumah dengan kondisi lahan Anda tadi.

Sehingga, rumah Anda dapat terhindar dari risiko banjir, tanah longsor, atau bahkan gempa bumi.

3. Anda dan Keluarga Jadi Tahu Nilai dari Tanah Kalian secara Akurat

Survei lokasi bangun rumah melibatkan pemetaan topografi (jenis tanah, struktur tanah, dan kandungan air tanah), analisis kondisi tanah, penentuan batas properti, dan lokasi dan aksesibilitas dari tanah Anda. Nah, dengan informasi ini, surveyor Anda jadi dapat memberi penilaian terhadap tanah Anda secara akurat, sehingga Anda dan keluarga bisa lebih bangga dengan nilai properti yang kalian punya.

4. Anda Jadi Tahu Apa yang Harus Didiskusikan Bersama Pihak Kontraktor untuk Membangun Rumah yang Sesuai dengan Kebutuhan dan Kondisi Lahan Anda
Pentingnya Survei Lokasi Sebelum Bangun Rumah - Diskusi

Cek cerita dari Bapak JK, salah satu klien kami di sini!

Kenapa bisa begitu? Karena, dengan melakukan survei lokasi, Anda jadi mengetahui apa saja yang perlu didiskusikan dengan kontraktor untuk membangun rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lahan Anda.

Mulai dari menentukan bentuk rumah yang cocok dengan kemiringan lahan hingga menentukan lokasi yang paling pas untuk membangun rumah. Misal, Anda dan keluarga berencana membangun rumah di lahan dengan kemiringan yang tinggi.

Nah, pihak kontraktor mungkin akan merekomendasikan desain rumah lantai bertingkat, fondasi yang kokoh, dan memiliki sistem drainase yang bagus. Beda halnya jika lahan Anda memiliki kemiringan yang rendah. Anda dan keluarga akan lebih terbuka dengan beragam opsi desain yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan visi-misi kalian.

Walaupun, mungkin, ada kasus di mana kontraktor kalian akan merekomendasikan desain rumah satu lantai dan mengusung konsep openspace. Pada akhirnya, survei lokasi akan membantu Anda mengomunikasikan wujud rumah impian yang Anda inginkan kepada pihak kontraktor dengan kebutuhan dan kondisi lahan yang ada.

Sehingga, Anda dan keluarga tidak perlu ragu lagi dengan mimpi kalian untuk memiliki rumah yang sudah sejak lama diimpikan.

Apa Saja Langkah-Langkah untuk Melakukan Survei Lokasi Bangun Rumah?

Sebenarnya, tidak ada pakem survei lokasi yang tepat seperti apa. Semua tergantung pada bentuk desain rumah, tingkat kerumitan lokasi, dan preferensi dari Anda sendiri maunya seperti apa. Hanya saja, biasanya kebanyakan pihak kontraktor mengambil langkah-langkah seperti berikut:

  • Mengidentifikasi kebutuhan: Biasanya, dari pihak kontraktor akan menanyakan apa yang menjadi kebutuhan Anda dan keluarga dalam membangun rumah. Mulai dari kenapa ingin membangun rumah, ukuran yang diinginkan, hingga preferensi desain.
  • Memperkenalkan surveyor kepada Anda: Selanjutnya, dari pihak kontraktor akan memilih surveyor yang profesional & berpengalaman yang sekiranya cocok untuk membangun rumah Anda. Seperti misal, Anda memilih Kontraktor Hijau sebagai partner pembangunan rumah Anda. Nah, kami akan mempertemukan Anda dengan surveyor yang memiliki jam terbang tinggi dalam mengidentifikasi kebutuhan untuk pembangunan rumah Anda.\
  • Memeriksa & menganalisis lokasi: Surveyor akan melakukan pemeriksaan terhadap lahan Anda untuk mengevaluasi kondisi existing, seperti kemiringan tanah, aksesibilitas rumah, sistem drainase, dan faktor-faktor lain yang sekiranya relevan dengan pembangunan rumah Anda.
  • Menentukan batas properti: Surveyor Anda akan menentukan batas properti secara akurat untuk menghindari risiko konflik kepemilikan lahan dengan orang lain. Selain itu, mereka juga akan memastikan bahwa batas properti Anda sesuai dengan regulasi yang berlaku untuk menghindari hal yang tidak-tidak.
  • Mengevaluasi risiko lingkungan: Setelah itu, surveyor Anda akan mengidentifikasi apakah rumah Anda berisiko terdampak lingkungan seperti banjir, longsor tanah, atau lainnya. Dengan begitu, Anda dan pihak kontraktor akan lebih mendapat bayangan desain rumah yang bagus dan cocok seperti apa.
  • Berkonsultasi dengan otoritas lokal: Tidak jarang, setelah memeriksa dan menganalisis kondisi lahan Anda, perwakilan dari perusahaan kontraktor atau surveyor Anda akan berkonsultasi dengan otoritas lokal. Ini untuk memastikan agar pembangunan rumah Anda sudah sesuai dengan peraturan setempat.
  • Menyusun laporan: Surveyor akan menyusun laporan survei lokasi yang mencakup berbagai informasi terkait kondisi lahan Anda agar dapat mengomunikasikannya kepada Anda dengan tepat.
Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Survei Lokasi?
  • Tentukan tujuan Anda melakukan survei lokasi: Apakah untuk mengetahui kondisi existing lahan? Risiko lingkungan dari kawasan rumah Anda? Atau mengetahui nilai dari tanah Anda? Sesuaikan tujuan survei Anda dengan manfaat yang ingin Anda dapatkan!
  • Kenali apa yang menjadi kebutuhan Anda dalam membangun rumah: Apakah Anda menginginkan rumah dengan tipe 45 untuk keluarga kecil Anda? Atau justru malah membutuhkan rumah dengan ukuran yang lebih besar? Apa pun itu, pastikan Anda sudah mengenal dengan baik kebutuhan Anda dalam membangun rumah. Supaya nanti Anda tidak menyesal karena telah memutuskan untuk membangun rumah!
  • Siapkan dokumen untuk mengurus PBG: Terdapat dua jenis dokumen yang mesti Anda siapkan, yaitu dokumen rencana teknis dan dokumen perkiraan biaya pelaksanaan konstruksi. Untuk dokumen rencana teknis, Anda perlu menyiapkan dokumen rencana teknis & dokumen rencana struktur yang selengkapnya dapat Anda lihat di sini. Sementara, untuk dokumen perkiraan biaya pelaksanaan konstruksi, Abda dapat melihat detail berkas yang perlu Anda siapkan di sini.
  • Tentukan budget untuk survei: Karena akan ada biaya tersendiri yang terpisah dari biaya pembangunan rumah Anda.
  • Hubungi pihak kontraktor: Sampaikan apa yang menjadi kebutuhan dan harapan Anda dalam membangun rumah kepada pihak kontraktor. Jelaskan juga kepada mereka kenapa Anda ingin melakukan survei lokasi dengan menggunakan jasa mereka. Oh ya, konsultasi dengan Kontraktor Hijau tidak ribet, lho, karena Anda cukup menghubungi nomor ini dan langsung menyampaikan keinginan Anda dalam membangun rumah impian. Pihak customer service kami akan fast response dan komunikatif dalam menjawab kebutuhan Anda!
  • Tentukan waktu survei Anda: Pastikan waktu kosong yang Anda pilih cocok dengan jadwal dari pihak kontraktor.
  • Cari tahu regulasi yang berlaku di lokasi lahan Anda: Untuk berjaga-jaga, Anda dapat mencari tahu dulu regulasi yang berlaku di lokasi pembangunan rumah Anda. Hal ini agar Anda dapat memastikan apakah rencana pembangunan rumah Anda tidak melanggar hukum yang berlaku.
Tips-Tips yang Dapat Anda Gunakan sebelum & saat Melakukan Survei Lokasi
Tips sebelum Melakukan Survei Lokasi
  • Sebelum menjalani survei lokasi, pastikan Anda sudah cukup knowledgeable tentang kondisi atau informasi lainnya terkait lahan Anda yang sekiranya dapat berpengaruh terhadap pembangunan rumah Anda.
  • Pilihlah kontraktor yang memiliki banyak track record dalam membangun rumah secara profesional. Tambah lagi, kontraktor yang Anda pilih memiliki tim yang terdiri dari arsitek, engineer, konstruksi, dan project control. Contohnya seperti Kontraktor Hijau yang terbukti sudah berpengalaman membangun 150+ rumah impian sejak tahun 2020. Tidak hanya itu, tim kami juga mampu bekerja secara multidisiplin sehingga tidak ada yang miss di antara arsitek/desain rumah dan pembangunan rumah Anda.
  • Periksa legalitas dari penggunaan lahan untuk pembangunan rumah Anda. Pastikan sudah memenuhi syarat & peraturan yang berlaku di wilayah lahan Anda.
Tips saat Melakukan Survei Lokasi
  • Periksa dengan seksama apakah pada lahan Anda sudah tersedia sumber daya listrik dan air. Pada artikel ini, kami sudah jelaskan betapa pentingnya kedua sumber daya ini untuk kelancaran proses pembangunan rumah. Kalau di lahan Anda belum ada salah satu atau malah keduanya? Jangan khawatir, Anda tinggal mengajukan permohonan kepada perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengurus sumber daya listrik dan air pada lahan Anda.
  • Cek topografi lahan Anda dengan seksama! Mulai dari kemiringan, potensi erosi, sampai kondisi tanah. Tujuannya, agar Anda dapat mengetahui seberapa pengaruh topografi lahan pada pondasi dan struktur bangunan rumah Anda. Sehingga, desain rumah Anda tidak membuat rumah Anda mudah rusak dengan kondisi lahan yang seperti itu.
  • Pastikan lahan Anda memiliki sistem drainase yang baik agar Anda dapat terhindar dari masalah banjir atau tanah mudah becek di kemudian hari.
  • Amati lingkungan sekitar lahan Anda dengan seksama, mulai dari polusi udara hingga tingkat kebisingan. Ini untuk memastikan agar Anda dan keluarga dapat tinggal di rumah impian dengan nyaman.
7 Red-Flag saat Survei Lokasi!

Jika pada lahan Anda terdapat banyak genangan air atau bekas-bekas erosi, maka dapat dipastikan bahwa lahan Anda memiliki sistem drainase yang buruk. Sistem drainase yang buruk = rumah mudah banjir!

  • Topografi lahan Anda tidak cocok dengan kebutuhan Anda dalam membangun rumah. Di mana ini tentu akan berakibat pada hal-hal yang tidak Anda & keluarga inginkan di masa depan, seperti fondasi rumah yang mudah roboh atau lain sebagainya.
  • Banyak kerusakan lingkungan di sekitar lahan. Mulai dari polusi udara yang tinggi hingga limbah industri yang sangat mematikan. Ini tentu akan membahayakan kesehatan dan kenyamanan Anda dan keluarga.
  • Lahan Anda tidak memiliki akses yang mudah ke air bersih dan listrik. Otomatis pembangunan rumah Anda tidak akan berjalan secara lancar. Bahkan, bisa saja ada kerusakan/kecacatan pada rumah Anda nantinya.
  • Mau akses ke mana-mana sulit. Kalau sudah sulit begini, tentu proses konstruksi akan berjalan lebih lambat dan Anda jadi mengeluarkan lebih banyak biaya untuk bangun rumah.
  • Ada masalah hukum terkait kepemilikan lahan atau perizinan pembangunan. Ini tentu akan menyulitkan Anda dan pihak kontraktor dalam merencanakan pembangunan rumah. Bahkan, bisa saja rumah Anda yang setengah jadi dirobohkan oleh pihak otoritas karena dianggap melanggar aturan.
  • Lahan Anda termasuk dalam lingkungan yang rawan tindakan kriminal atau perampokan. Dengan kondisi lingkungan seperti ini, tentu Anda dan keluarga tidak dapat menempati rumah impian dengan nyaman.
Jadi, Apakah Anda Akan Melakukan Survei Lokasi?

Pada akhirnya, survei lokasi akan sangat membantu Anda saat nanti membangun rumah. Karena, dengan melakukan survei lokasi, Anda dapat memahami kondisi existing lahan, mengetahui risiko lingkungan dari kawasan, mengetahui nilai dari tanah, dan tahu apa yang harus didiskusikan dengan pihak kontraktor untuk membangun rumah impian yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lahan.

Sebelum memutuskan untuk melakukan survei lokasi, pastikan Anda sudah mengetahui apa apa saja yang harus dilakukan untuk membangun rumah, apa saja yang perlu disiapkan sebelum datang ke lokasi survei, dan apa saja red-flag saat survei lokasi. Akan lebih bagus lagi kalau Anda menerapkan tips-tips sebelum & saat survei lokasi yang telah kami berikan di atas agar pembangunan rumah Anda dapat berjalan secara optimal.

Pilihlah Kontraktor Hijau sebagai partner pembangunan rumah Anda, termasuk dalam hal ini menemani Anda dalam melakukan survei lokasi! Kontraktor Hijau merupakan jasa bangun rumah berbasis di Bekasi yang sudah berpengalaman membangun 150+ rumah impian sejak tahun 2020. Hubungi kami & dapatkan kesempatan KONSULTASI ONLINE SECARA GRATIS. Mari kita survei lokasi untuk bangun rumah impian Anda!

Lebih Baik Bangun Rumah 1 Lantai atau 2 Lantai, Ya?

Lebih Baik Bangun Rumah 1 Lantai atau 2 Lantai, Ya?

Bagi Sobat Hijau yang memiliki rencana membangun rumah, mungkin sekarang sedang dilanda kebingungan, apakah lebih baik bangun rumah 1 lantai atau 2 lantai.

Karena, mungkin, ada pertimbangan dari segi, desain yang diinginkan dapat diaplikasikan atau tidak, sesuai dengan budget atau tidak, mampu menampung kebutuhan ruangan setiap anggota keluarga atau tidak, ataupun lainnya.

Misalnya, beberapa dari Sobat Hijau mungkin ada yang lebih memilih bangun rumah 1 lantai karena dari segi budget lebih masuk ketimbang bangun rumah 2 lantai.

Terlebih, untuk jangka panjang, bangun rumah 1 lantai hitungannya lebih hemat karena biaya perawatannya cenderung tidak sebanyak rumah 2 lantai.

Atau, barangkali ada beberapa dari Sobat Hijau yang justru malah lebih prefer bangun rumah 2 lantai karena beranggapan bahwa dengan lahan yang Sobat Hijau punya, berapa pun ukurannya, dapat lebih dimaksimalkan penggunaannya, sehingga dapat mencukupi kebutuhan ruangan setiap anggota keluarga.

Di mana, mungkin, ini jauh lebih menguntungkan dibandingkan rumah 1 lantai yang jumlah ruangannya mengikuti luas lahan yang ada.

Meskipun begitu, mungkin Sobat Hijau jadi bertanya-tanya, “Apakah keputusan ini sudah benar? Apakah saya tidak akan menyesalinya jika nanti rumah sudah selesai dibangun?”

Karena itu, untuk membantu Sobat Hijau agar lebih mantap dalam mengambil keputusan, Kontraktor Hijau akan memaparkan apa untung-ruginya bangun rumah 1 lantai atau 2 lantai.

Pastikan Sobat Hijau menyimaknya sampai akhir, ya!

Bangun Rumah 1 Lantai atau 2 Lantai, Mending Mana?

Keuntungan Bangun Rumah 1 Lantai

  • Perawatan rumah 1 lantai jauh lebih mudah dan efisien karena kita hanya perlu merawat 1 lantai. Kita tidak perlu repot-repot membersihkan tangga, mengganti furnitur yang rusak, atau bahkan merawat strutkur bangunan secara rutin. Sangat menghemat tenaga kita, bukan?
  • Ramah untuk semua umur, terutama ketika kita dan pasangan sudah tua nanti. Mengakses seluruh penjuru ruangan pun lebih mudah.
  • Lebih mudah dan cepat evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam, karena kita hanya perlu mengevakuasi satu lantai saja.
  • Desain lebih mudah dan praktis dilakukan karena kita tidak harus bolak-balik ke seluruh penjuru rumah — naik-turun tangga untuk mendapat gambaran bagaimana merancang desain rumah yang bagus dan sesuai dengan kebutuhan kita dan keluarga.
  • Rumah 1 lantai dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan kita dan keluarga selama masih ada sisa lahan. Berbeda dengan rumah 2 lantai yang luasnya cenderung harus tetap agar tidak merusak struktur bangunan.
  • Lebih hemat listrik. Rumah 1 lantai berarti jumlah ruangan di dalam rumah kita lebih sedikit. Yang artinya, kita tidak perlu memasang pendingin ruangan di setiap kamar. Karena, tidak mungkin ‘kan kita tidak memasang pendingin ruangan, sementara Indonesia sendiri panasnya sudah seperti apa?
  • Tata letak ruangannya lebih mudah kita atur karena jumlah ruangannya tidak sebanyak rumah 2 lantai. Apalagi kalau konsep rumah kita open space, mengatur tata letaknya akan jauh lebih mudah karena rata-rata ruang makan, ruang tamu, dan dapur sudah menyatu tanpa adanya partisi.
  • Lebih aman untuk melarikan diri dan meminta pertolongan ke warga sekitar jika sewaktu-waktu rumah kita kerampokan atau kebakaran.
  • Bisa jadi salah satu sumber pemasukan yang bagus di masa depan karena dari segi biaya lebih masuk untuk anak-anak muda sekarang yang ingin membeli rumah tapi khawatir dengan harga properti yang terus naik.

Kerugian Bangun Rumah 1 Lantai

  • Kurangnya privasi jika kita, pasangan, dan anak tinggal bersama orang tua kita. Beda halnya ketika kita punya rumah 2 lantai, di mana kita, pasangan, dan anak bisa menempati lantai 1 sementara orang tua di lantai 2.
  • Bisa jadi memakan banyak lahan jike kebutuhan ruangan keluarga kita banyak. Yang berarti, kita akan lebih banyak mengeluarkan biaya.
  • Kurang bisa eksplorasi berbagai estetika atau desain yang ada di dalam rumah, karena kita hanya memiliki satu lantai. Bagi beberapa dari kita, mungkin ini akan terasa membosankan, terlebih jika menghabiskan banyak waktu di rumah.
  • Jumlah ruang yang tersedia tidak sebanyak rumah 2 lantai sehingga mungkin tidak mampu menampung kebutuhan ruangan setiap anggota keluarga. Terkecuali jika rumah 1 lantai kita memiliki lahan yang cukup luas untuk menambah sejumlah ruangan.
Kebutuhan ruang tambahan: Pantry

Keuntungan Bangun Rumah 2 Lantai

  • Ada ruang privasi, terutama jika kita, pasangan, dan anak tinggal bersama orang tua kita di dalam rumah yang sama. Jadi, kita, pasangan, dan anak bisa menempati lantai 1, sementara orang tua di lantai 2.
  • Lebih banyak ruangan sehingga kebutuhan ruangan setiap anggota keluarga dapat tercukupi dengan baik.
Kebutuhan keluarga, rumah satu lantai
  • Bisa menjadi nilai investasi yang berharga di masa depan. Karena dengan rumah 2 lantai, kita dapat lebih banyak meningkatkan daya tarik visualnya ketimbang dengan rumah yang 1 lantai saja.
  • Bisa buat cuci mata, jika rumah kita berlokasi di daerah dengan pemandangan yang bagus, seperti dekat dengan pantai, pegunungan, laut, atau kota.
  • Desain rumah bisa lebih variatif karena rumah kita memiliki lebih banyak area untuk dikreasikan dengan warna, pola, dan model yang kita inginkan. Berbeda dengan rumah 1 lantai di mana opsi kita jadi lebih terbatas, bukan?
  • Dari luar rumah kita akan terkesan lebih mewah meski tidak terlalu luas. Hal ini tentu akan membuat kita nyaman dan tenang berada di rumah kita sendiri.
  • Kita jadi bisa punya balkon yang bermanfaat entah untuk menjemur pakaian, relaksasi, ataupun merawat tanaman.
  • Rumah jadi lebih mudah mendapatkan akses udara segar dan cahaya alami, di mana ini tentu akan bermanfaat untuk kesehatan kita dan keluarga.

Kerugian Bangun Rumah 2 Lantai

  • Butuh tenaga ekstra untuk merawat rumah 2 lantai karena lebih banyak ruangan yang perlu dirawat. Belum lagi harus membersihkan tangga yang tentunya lebih sulit dilakukan karena harus bolak-balik naik-turun tangga.
Kebutuhan ruang tambahan: tangga lantai 2
  • Cenderung lebih mahal. Ada beberapa faktor penyebab, seperti penggunaan material yang lebih banyak sehingga biaya lebih mahal, biaya tenaga kerja yang lebih besar, dan biaya peralatan yang lebih tinggi. Namun, meskipun biaya pembangunan lebih mahal, bangunan rumah dengan 2 lantai dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar pada properti. Selain itu, rumah dengan 2 lantai juga dapat meningkatkan nilai investasi karena ruangan tambahan yang ada.
Ikut cerita salah satu klien kami yuk, bangun rumah tumbuh dengan budget terbatas😉
  • Tidak friendly untuk anak-anak dan lansia karena mereka lebih rentan untuk jatuh dari lantai 2.
  • Ada beberapa kasus di mana penghuni rumah lantai 2 mudah terganggu dengan kebisingan dari suara langkah kaki di lantai atas. Walaupun ini sebenarnya tergantung profesionalitas kontraktor dalam membangun rumah kita.

Jadi, Lebih Baik Bangun Rumah 1 Lantai atau 2 Lantai?

Pada intinya, sebelum memutuskan untuk membangun rumah, kita perlu menimbang-nimbang soal jumlah lantai rumah dengan matang.

Baik rumah 1 lantai atau 2 lantai, keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Tinggal bagaimana Anda menyesuaikannya dengan budget, kebutuhan ruangan keluarga, preferensi desain, ataupun aspek lainnya.

Kami memahami bahwa membangun rumah impian bukanlah keputusan yang mudah.

Anda pasti perlu mempertimbangkan banyak hal dengan pasangan sebelum akhirnya memutuskan untuk bangun rumah.

Namun, di satu sisi Anda dan pasangan takut kalau langkah yang kalian ambil keliru, betul?

Karena itu, kami, Kontraktor Hijau, hadir di tengah-tengah Anda.

Kontraktor Hijau adalah perusahaan kontraktor profesional & berpengalaman yang berbasis di Bekasi yang telah membangun 150+ rumah impian klien sejak tahun 2020.

Tak terkecuali, membangun rumah 1 lantai maupun 2 lantai yang disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing klien kami.

Sebagai perusahaan kontraktor yang sudah terbukti keahlian dan pengalamannya, Kontraktor Hijau sangat unggul dalam membangun rumah dengan desain yang disesuaikan dengan visi-misi klien.

Kami dikenal unggul dalam menerjemahkan kebutuhan klien-klien kami ke dalam wujud rumah yang berkelas dan sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga mereka dapat menikmati hari-hari di rumah bersama keluarga dengan nyaman dan damai.

Mari kita wujudkan mimpi Anda membangun rumah yang nyaman untuk Anda dan keluarga!

Jangan ragu untuk membicarakan mimpi Anda yang hebat itu dengan kami!

Hubungi kami & dapatkan kesempatan konsultasi online secara GRATIS!

Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam memilih jenis rumah yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan keluarga.

Granit vs Keramik vs Marmer, Bagus Mana untuk Bangun Rumah?

Granit vs Keramik vs Marmer, Bagus Mana untuk Bangun Rumah?

Granit vs keramik vs marmer, ketiga material bangunan yang menjadi pilihan banyak orang untuk mempercantik finishing dari permukaan. Jika ditanya mana yang paling bagus untuk di rumah, maka jawabannya bisa berbeda-beda tergantung dari segi harga, tampilan, kekuatan, ataupun aspek lainnya.

Dari segi harga, misalnya, mungkin keramik menjadi pilihan terbaik karena memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan granit dan marmer. Range harganya sekitar Rp 90.000 – Rp 120.000 per m2, dengan besaran harga tergantung jenis keramik yang Sobat Hijau pilih. Berbeda dengan granit yang memiliki range harga sekitar Rp 150.000 – Rp 200.000 per m2 dan marmer yang memiliki range harga sekitar Rp 1.800.000 – Rp 2.500.000 per m2.

Atau, dari segi tampilan, mungkin beberapa di antara Sobat Hijau akan lebih memilih marmer karena memiliki penampilan yang estetik dan mewah. Namun, mungkin ada juga Sobat Hijau yang justru malah lebih prefer keramik karena praktis dan memiliki pilihan desain yang lebih beragam.

“Kalau seperti ini, berarti lebih baik pilih yang mana, dong? Ketiganya ‘kan sama-sama bagus.”

“Apa lebih baik pilih marmer saja? Kualitasnya kan harusnya sudah pasti terjamin karena harganya lebih tinggi.”

“Tapi, kalau pilih keramik, kira-kira mudah rusak tidak, ya? Soalnya harganya ‘kan jauh lebih murah daripada yang lain.”

Nah, supaya Sobat Hijau tidak semakin kebingungan menentukan mana material yang bagus untuk pembangunan rumah Sobat Hijau, Kontraktor Hijau akan membedah granit vs keramik vs marmer lebih dalam. Pastikan Sobat Hijau menyimaknya sampai akhir, ya, agar kalian tidak menyesal ketika nanti sudah memutuskan untuk membeli material untuk mempercantik finishing. Selamat membaca!

Granit vs Keramik vs Marmer dari Segi Bahan Dasar

Bahan Dasar Granit

Kelebihan dan kekurangan granit

: Batu alami yang terbentuk dari proses pembekuan magma yang terjadi di dalam bumi.

Karena terbuat secara alami, otomatis batu granit memiliki warna yang beragam tergantung proses kimiawi yang dilaluinya dan kandungan mineral yang dimilikinya. Jadi, bisa berwarna abu-abu, putih, merah muda, atau bahkan jingga.

Meski begitu, batu granit yang baru terbentuk biasanya memiliki ukuran yang besar dan struktur yang kokoh. Nah, batu granit yang biasa kita temukan di toko-toko bangunan biasanya sudah dipotong sesuai dengan standar ukuran untuk kepentingan pembangunan rumah.

Walapun sudah dipotong kecil-kecil, batu granit tetap memiliki daya tahan yang kuat, lho, sehingga sangat cocok digunakan untuk menopang bangunan rumah Anda. Daya tahan yang kuat ini jugalah yang membantu rumah kita tahan dengan suhu panas dan dingin yang ekstrem.

Bahan Dasar Keramik

Kelebihan dan kekurangan keramik

: Tanah liat yang dilapisi oleh glaze (bahan mengkilap) setelah melalui pembakaran.

Karena dilapisi oleh glaze, keramik dapat memiliki beragam corak atau motif tergantung dengan keinginan pembuatnya.

Keramik yang sudah diberi corak atau motif, kemudian dibakar sebanyak dua kali agar memiliki daya tahan dan kekuatan yang besar. Namun, untuk yang kualitas premium, biasanya dibakar 4 hingga 5 kali agar kualitasnya lebih bagus daripada yang biasa.

Bahan Dasar Marmer

Kelebihan dan kekurangan marmer

Sama seperti garnit, marmer juga merupakan material bangunan yang terbuat secara alami. Hanya bedanya, marmer terbuat dari metamorfosis batuan kapur yang kemudian dipotong kecil-kecil menggunakan alat potong untuk kemudian finishing menjadi material bangunan yang siap dipakai.

Nah, karena terbuat secara alami, otomatis marmer memiliki daya tahan yang luar biasa terutama ketika berada di lingkungan dengan suhu panas yang ekstrem.

Tidak hanya itu, marmer juga dapat berfungsi sebagai pendingin ruangan karena dapat membantu menjaga suhu dingin dalam ruangan. Sangat cocok untuk kita yang ingin merasakan suhu dingin yang alami, bukan?

Granit vs Keramik vs Marmer dari Segi Perawatan

Perawatan Granit

: Terbilang mudah berkat struktur permukaannya yang keras dan padat.

Kenapa begitu? Karena, berkat kekerasan dan kepadatannya, lantai atau dinding yang menggunakan granit dapat lebih tahan terhadap goresan, retak, atau aus.

Dan, berkat itu pula, ketika terkena noda, lantai atau dinding yang menggunakan granit tidak akan mudah menyerap noda karena noda akan tertahan di permukaan lantai atau dinding. Apa dampaknya? Merawat permukaan marmer tidak jadi sulit untuk dilakukan, karena kita cukup membersihkan permukaannya dengan air dan sabun ringan untuk mengangkat kotoran dan noda.

Perawatan Keramik

: Terbilang mudah berkat permukaannya yang cukup keras, halus, dan sudah dilapisi glaze.

Kenapa begitu? Karena, berkat permukaannya itulah, lantai atau dinding yang menggunakan keramik tidak mudah menyerap noda. Dengan tidak terserapnya noda, noda akan tertahan di permukaan keramik, sehingga akan lebih mudah kita bersihkan. Kita cukup menggunakan air dan sabun ringan untuk membersihkan permukaan dari kotoran dan noda.

Tidak hanya itu, permukaannya yang keras juga membuat keramik tahap terhadap goresan atau tekanan dari luar. Sehingga lantai atau dinding yang menggunakan bahan bangunan ini tidak akan mudah rusak. Sangat praktis dan tidak mengeluarkan banyak biaya untuk perawatannya, bukan?

Perawatan Marmer

: Terbilang sulit karena permukaannya yang rapuh dan strukturnya yang memiliki pori-pori yang besar.

Pertama, permukaannya yang rapuh membuatnya rentan terhadap goresan dan tekanan. Sehingga, untuk mempertahankan kualitasnya, mau tidak mau kita harus mengeluarkan tenaga dan perhatian ekstra untuk merawat lantai dan dinding yang menggunakan bahan bangunan ini.

Dalam merawatnya pun kita tidak dapat melakukannya secara sembarangan. Kita tidak dapat serta-merta menggunakan bahan kimia ala kadarnya untuk membersihkan permukaan marmer. Karena, asal menggunakan bahan kimia yang tidak cocok untuk marmer, seperti misal menggunakan cuka atau asam sitrat, akan mengakibatkan pudarnya warna dan rusaknya struktur pada permukaan marmer.

Tidak hanya itu, kita juga harus memberi perhatian lebih dalam menjaga keindahan dan keawetan marmer. Kita harus memberi marmer kita lapisan pelindung khusus untuk melindungi marmer dari kerusakan dan noda. Mengingat marmer memiliki permukaan yang sensitif dan rentan.

Pada intinya, kita perlu memerhatikan banyak hal saat merawat marmer. Ketidakhati-hatian dapat berakibat fatal pada kualitas marmer Anda. Jadi, pastikan Anda merawat marmer Anda dengan teliti dan penuh kehati-hatian, ya!


Sebelum memutuskan untuk memilih material tertentu, pastikan Anda mempertimbangkan beberapa hal mulai dari lokasi penempatan (apakah di lantai atau dinding), dana yang akan anda keluarkan.