Granit vs keramik vs marmer, ketiga material bangunan ini menjadi pilihan banyak orang untuk mempercantik finishing dari permukaan.ketiga material finishing ini memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing tergantung dari segi harga, tampilan, kekuatan, ataupun aspek lainnya.
Misalnya dari segi harga, mungkin keramik menjadi pilihan terbaik karena memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan granit dan marmer. Kisarannya sekitar Rp90.000 – Rp120.000 per m2, dengan besaran harga tergantung jenis keramik yang dipilih. Berbeda dengan granit yang memiliki kisaran harga sekitar Rp150.000 – Rp200.000 per m2, dan marmer yang memiliki kisaran harga sekitar Rp1.800.000 – Rp2.500.000 per m2.
Dari segi tampilan, mungkin ada yang akan lebih memilih marmer karena memiliki penampilan yang estetik dan mewah. Ada juga yang lebih memilih keramik karena praktis dan memiliki pilihan desain yang lebih beragam.
Agar tidak bingung menentukan mana material yang bagus untuk pembangunan rumah, Kontraktor Hijau akan membedah granit vs keramik vs marmer lebih dalam, agar tidak menyesal ketika sudah memutuskan untuk membeli material untuk mempercantik finishing.
Granit vs Keramik vs Marmer dari Segi Bahan Dasar
Bahan Dasar Granit

Batu alami yang terbentuk dari proses pembekuan magma yang terjadi di dalam bumi. Karena terbuatn secara alami, batu granit memiliki warna yang beragam tergantung pada proses kimiawi yang dilaluinya serta kandungan mineral yang dimilikinya. Bisa berwarna abu-abu, putih, merah muda, atau bahkan jingga.
Meski begitu, batu granit yang baru terbentuk biasanya memiliki ukuran yang besar dan struktur yang kokoh. Nah, batu granit yang biasa ditemukan di toko bangunan biasanya sudah dipotong sesuai dengan standar ukuran untuk kepentingan pembangunan rumah. Meskipun begitu, batu granit tetap memiliki daya tahan yang kuat, sehingga sangat cocok digunakan untuk menopang bangunan rumah. Daya tahan yang kuat ini jugalah yang membantu rumah menjadi lebih tahan dengan suhu panas dan dingin yang ekstrem.
Bahan Dasar Keramik

Tanah liat yang dilapisi oleh glaze (bahan mengkilap) setelah melalui pembakaran. Karena dilapisi oleh glaze, keramik dapat memiliki beragam corak atau motif tergantung dengan keinginan pembuatnya. Keramik yang sudah diberi corak atau motif, kemudian dibakar sebanyak dua kali agar memiliki daya tahan dan kekuatan yang besar. Namun, yang berkualitas premium, biasanya dibakar 4 hingga 5 kali agar kualitasnya lebih bagus daripada yang biasa.
Bahan Dasar Marmer
Sama seperti garnit, marmer juga merupakan material bangunan yang terbuat secara alami. Bedanya, marmer terbuat dari metamorfosis batuan kapur yang kemudian dipotong kecil-kecil menggunakan alat potong untuk kemudian finishing menjadi material bangunan yang siap dipakai. Nah, karena terbuat secara alami, otomatis marmer memiliki daya tahan yang luar biasa terutama ketika berada di lingkungan dengan suhu panas yang ekstrem.
Tidak hanya itu, marmer juga dapat berfungsi sebagai pendingin ruangan karena dapat membantu menjaga suhu dingin dalam ruangan. Sangat cocok bagi yang ingin merasakan suhu dingin secara alami.
Baca Juga: 5 Jenis Material Wajib untuk Menciptakan Rumah Mewah
Granit vs Keramik vs Marmer dari Segi Perawatan
Perawatan Granit
Terbilang mudah berkat struktur permukaannya yang keras dan padat. Karena, berkat kekerasan dan kepadatannya, lantai atau dinding yang menggunakan granit dapat lebih tahan terhadap goresan, retak, atau aus.
Dan, berkat itu pula, ketika terkena noda, lantai atau dinding yang menggunakan granit tidak akan mudah menyerap noda karena noda akan tertahan di permukaan lantai atau dinding. Apa dampaknya? Merawat permukaan marmer tidak jadi sulit untuk dilakukan, karena kita cukup membersihkan permukaannya dengan air dan sabun ringan untuk mengangkat kotoran dan noda.
Perawatan Keramik
Terbilang mudah karena permukaannya yang cukup keras, halus, dan sudah dilapisi glaze. Berkat permukaannya, lantai atau dinding yang menggunakan keramik tidak mudah menyerap noda. Dengan tidak terserapnya noda, noda akan tertahan di permukaan keramik, sehingga akan lebih mudah dibersihkan. Cukup dengan menggunakan air dan sabun ringan untuk membersihkan permukaan dari kotoran dan noda.
Tidak hanya itu, permukaannya yang keras juga membuat keramik tahan terhadap goresan atau tekanan dari luar. Sehingga lantai atau dinding yang menggunakan bahan bangunan ini tidak akan mudah rusak.
Perawatan Marmer
Terbilang sulit karena permukaannya yang rapuh dan strukturnya yang memiliki pori-pori yang besar. Permukaannya yang rapuh akan membuatnya rentan terhadap goresan dan tekanan. Sehingga, untuk mempertahankan kualitasnya, harus mengeluarkan tenaga serta perhatian khusus dan ekstra untuk merawat lantai dan dinding yang menggunakan bahan material ini.
Dalam merawatnya juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Tidak serta-merta menggunakan bahan kimia ala kadarnya untuk membersihkan permukaan marmer. Karena, jika asal menggunakan bahan kimia yang tidak cocok untuk marmer, seperti misal menggunakan cuka atau asam sitrat, akan mengakibatkan pudarnya warna dan rusaknya struktur pada permukaan marmer.
Tidak hanya itu, material juga harus diberi perhatian yang lebih dalam menjaga keindahan dan keawetan marmer. Perlu juga diberikan lapisan pelindung khusus untuk melindungi marmer dari kerusakan dan noda. Mengingat marmer memiliki permukaan yang sensitif dan rentan.
Kesimpulannya, marmer memang membutuhkan perawatan yang ekstra. Jangan sampai kelalaian kecil membuat tampilannya kusam atau rusak. Rawatlah marmer dengan teliti agar tetap berkilau dan awet hingga bertahun-tahun.
Sebelum memutuskan untuk memilih material tertentu, pastikan juga untuk mempertimbangkan beberapa hal mulai dari lokasi penempatan (apakah di lantai atau dinding), dana yang akan anda keluarkan.







