Sobat Hijau ingin membangun rumah impian Sobat Hijau sendiri?
Pastikan Sobat Hijau memahami dengan baik bagaimana bangun rumah saat musim hujan, karena akan sangat berpengaruh terhadap pembangunan rumah Sobat Hijau di masa depan nanti!
Bahaya Bangun Rumah Saat Musim Hujan
Bangun rumah saat musim hujan tentu tidak semudah saat musim panas.
Menurut laman allura.com, hujan berpotensi merusak bagian atap dan fondasi rumah.
Sekalipun sudah dipasang pelapis ataupun proteksi, air hujan akan tetap memberikan efek mengembang, kering, atau terkikis pada pelapis atau proteksi.
Sehingga, kedua pelindung ini jadi rentan dan tidak dapat memberikan perlindungan maksimal pada bagian atap dan fondasi rumah.

Belum lagi membahas kondisi tanah yang belum tentu bisa terus-terusan maksimal dalam menyerap dan mengalirkan air.
Jika terus-terusan terkena air hujan, tentu bisa menyebabkan fondasi rumah bergeser. Sehingga membuat struktur rumah jadi tidak kokoh.
Bahkan, menurut laman Rethinking the Future, bisa saja fondasi rumah yang bergeser ini mengakibatkan bangunan rumah roboh.
Melansir laman constructconnect, tidak mustahil jika hujan deras menyebabkan kerusakan yang lebih parah daripada itu. Yang bahkan, bisa sampai membuat material untuk bangun rumah menjadi rusak atau hancur.
Apa Akibatnya pada Proyek Pembangunan Rumah?
Nah, akibat yang ditimbulkan air hujan pada struktur bangunan rumah, pihak kontraktor pun jadi harus memutar akal agar pembangunan rumah tetap dapat berlangsung, tetapi keselamatan bangunan rumah dan tukang mereka tetap dapat terjamin.
Mengingat, bangun rumah dalam kondisi cuaca yang buruk seperti ini juga berbahaya untuk keselamatan tukang.
Oleh sebab, air hujan menyebabkan permukaan tanah menjadi licin atau menimbulkan risiko tersengat listrik, yang membuat proses bangun rumah menjadi tidak kondusif.

Dan sebagai solusinya, timeline pembangunan rumah Anda akan diundur sampai waktu yang tidak dapat ditentukan. Demi menjamin keselamatan tukang bangunan dan bangunan rumah Anda.
Menurut civil engineer di Shawwal Multi-links Engineering Service Limited, Abdulhakeem Zakariyya, ini dapat Anda lihat dari realita di lapangan, yaitu saat pengecoran dinding dan pelat.
“Pada saat hendak melakukan pengecoran atau sudah memulai proses pengecoran dinding dan pelat, lalu tiba-tiba turun hujan, satu-satunya hal yang dapat Anda lakukan adalah menunda seluruh pekerjaan hingga hujan berhenti. Meneruskan pekerjaan hanya akan berujung sia-sia karena air hujan mengikis sebagian besar bahan pengikat,” kata Zakariyya sebagaimana dikutip dari laman Punch.
Tapi, masalahnya tidak berhenti sampai di situ.
Jika timeline pembangunan rumah Anda mundur, bahkan sampai waktu yang tidak dapat ditentukan, maka cost yang harus Anda keluarkan akan semakin banyak.
Selain biaya konstruksi yang dihitung secara harian, cost tersebut akan mencakup biaya untuk membeli material bangunan kedap air, pemasangan proteksi dan pelapis dinding anti-air, dan keperluan tambahan lainnya.
Yang bisa saja, pembangunan rumah Anda harus mengacu pada desain rumah baru yang sudah disesuaikan dengan situasi mendadak ini.
Di mana mungkin saja hasil bangun rumah Anda tidak sesuai dengan gambaran rumah yang Anda impikan dari awal.
Solusi Bangun Rumah Tepat Waktu!
Kontraktor Hijau memahami bahwa timeline pembangunan yang molor dan hidden cost menjadi kekhawatiran terbesar Anda dalam membangun rumah.
Karena Anda pasti ingin segera menghuni rumah impian bersama keluarga dengan perasaan yang nyaman dan tanpa beban.
Mari membangun rumah impian bersama Kontraktor Hijau! Sebagai kontraktor jasa bangun rumah profesional, kami telah berpengalaman menyelesaikan banyak pembangunan rumah dengan tepat waktu meskipun sedang musim hujan!
Selain itu, kami sudah berhasil mewujudkan 150+ rumah impian sejak tahun 2020. Dan rata-rata klien kami 100% PUAS dengan hasil bangun rumah kami, karena sesuai dengan gambaran rumah yang mereka impikan.
Hubungi kami & dapatkan kesempatan untuk KONSULTASI ONLINE SECARA GRATIS.
Kami siap membantu Anda mewujudkan mimpi Anda!
Tips Bangun Rumah saat Musim Hujan!
1. Pahami Pola Cuaca
Pertama, pahami kapan musim hujan biasanya terjadi.
Apakah di bulan Januari? Atau bahkan awal sampai pertengahan tahun?
Selain itu, perhatikan pula berapa lama hujan biasanya terjadi.
Tidak harus yang presisi sekali. Cukup memperkirakan kasarannya saja.
Menurut laman Union Galvasteel, dengan memahami ini Anda akan terbantu dalam menemukan jadwal yang pas untuk membangun rumah.

Pun kalau jadwal diundur karena ada hujan, itu sudah termasuk dalam rencana di awal. Sehingga tidak ada cost lebih juga yang perlu dikeluarkan.
2. Memilih Material Tahan Air
Menurut laman Construction kerala, pemilihan material bangunan menjadi hal yang penting saat membangun rumah di musim hujan.
Saat musim hujan, udara akan sangat lembab dan sinar matahari yang didapatkan akan sangat sedikit. Oleh karena itu, Anda harus memilih material yang mampu bertahan dalam kondisi cuaca yang menantang termasuk hujan deras.
Di sinilah material tahan air dapat Anda manfaatkan.
Menurut laman Baumerk, material tahan air memiliki barrier yang dapat mencegah aliran air masuk melakukan kontak dengan permukaan bangunan rumah.
Bahkan, sekeras air hujan pun tidak akan bisa menembus permukaan material ini dengan mudah.
Lalu, apa saja material yang tahan air?
1. Semen Anti-Air
Bahan bangunan ini paling mudah digunakan dalam konstruksi bangunan rumah Anda.
Karena Anda cukup mencampur bahan ini dengan komposisi yang tepat saat membangun sebuah bagian rumah.

Mengutip Jalal dkk (2023) dalam penelitiannya yang berjudul “Evaluation of the Efficiency of Different Waterproofing Products in Concrete for Sustainability”, semen anti-air mampu menolak air sebanyak apapun tanpa mengurangi kekuatan mekaniknya.
Selama tidak dicampur dengan bahan pelapis yang ternyata dapat mengurangi kekuatan mekanik semen.
Kalaupun terendam air, semen anti-air tetap dapat menyerap air secara maksimal dalam 48 jam pertama.
Makanya, tidak heran jika bahan ini banyak digunakan di area rumah yang lembab dan sering melakukan kontak dengan air, seperti kolam, kamar mandi, dan teras.
2. Polyurethane
Menurut laman dry tech, polyurethane dapat menyerap air secara sempurna dan merata.

Bahkan, polyurethane dapat diisi pada retakan terkecil di beton untuk mengurangi kapasitas beton dalam menyerap air.
Polyurethane cocok digunakan pada dinding, balok, atau teras yang memiliki celah kecil pada permukaannya untuk menangkal air hujan yang datang.
3. PVC Waterproofing Membrane
Material anti-air yang paling sering digunakan untuk atap karena mampu menyerap air dengan baik.
Selain itu, bahan ini populer digunakan karena memiliki umur yang panjang. Menurut laman pbctoday, umurnya bisa berkisar antara 30 sampai 50 tahun.

Namun, ini sebenarnya tergantung pada jenis yang Anda pilih, apakah termasuk plasticizer atau fillers.
Menurut Novotny (2008) dalam studinya yang berjudul “Degradation of PVC Waterproofing Membrane containing Plasticizers”, PVC plasticizer hanya bisa bertahan paling lama 5 sampai 10 tahun.
Apalagi kalau dalam kondisi rusak. Kalaupun dapat bertahan sampai 10 tahun, 60 persen dari strukturnya sudah pasti mengalami kerusakan.
Beda halnya dengan PVC fillers, yang dapat bertahan selama 20 sampai 25 tahun tanpa mengalami kerusakan yang berarti.
Apa Material yang Sebaiknya Anda Hindari?
1. Batu Bata
Sederhananya, batu bata terbuat dari tanah liat sehingga cepat lapuk jika terkena air hujan.
Lebih detailnya, mengutip laman The Spokesman, batu bata yang ada sekarang ini tidak terlalu tebal dan tidak dirancang untuk tahan terhadap air.
Berbeda dengan bangunan rumah pada beberapa abad lalu yang bahan batu batanya tiga kali lebih tebal dan memiliki struktur yang mendukung untuk menangkal air.
Kalaupun tahan terhadap air, tetap saja ada celah di antara batu bata yang menjadi jalur masuk air ke dalam dinding batu bata. Dan celah ini pasti selalu ada di antara batu bata.
2. Pasir dan Batu
Kedua material ini mudah tersapu air hujan lebat sehingga perlu ditutupi secara presisi dan hati-hati untuk menghindari biaya pembangunan yang mahal.
3. Besi dan Baja
Keduanya merupakan logam sehingga mudah berkarat jika terkena air hujan.
Kalau sudah berkarat, otomatis performanya untuk menyerap air tidak akan sebagus dulu, bahkan perlahan-lahan dapat melemahkan struktur bangunan rumah.
3. Maintain Sistem Drainase dan Air dengan Baik
Melansir laman Union Galvasteel, sistem drainase dan air sangat berpengaruh saat membangun rumah di musim hujan.
Sistem drainase yang tidak di-maintain dengan baik dapat berakibat pada bangunan rumah banjir, tanah menjadi tidak stabil, dan fondasi rumah rusak.
Dengan demikian, me-maintain sistem drainase dan air dapat melindungi lokasi pembangunan dari air hujan dan menjaga fondasi rumah agar tetap kokoh.
4. Periksa Pekerjaan secara Teratur
Apapun material yang Anda pilih, mau itu yang tahan air atau tidak, pastikan Anda tetap melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan tukang bangunan secara rutin.
Karena kita tidak tahu masalah apa yang akan timbul dari material yang kita gunakan di kemudian hari.

Apakah ternyata material yang kita gunakan substandar. Atau malah justru material tersebut ternyata tidak tahan air sehingga lambat laun strukturnya menjadi lemah.
Selain itu, melakukan pemeriksaan juga membantu Anda mengenali di bagian mana saja hasil bangun rumah kurang memuaskan atau tidak mengikuti desain di awal.
Dengan begitu, Anda tetap dapat memastikan rumah impian Anda terwujud tanpa mendapatkan masalah yang berarti.
5. Pekerjakan Kontraktor Profesional
Ini merupakan hal terpenting yang tidak boleh Anda lewatkan.
Kontraktor yang Anda pekerjakan harus memiliki pengalaman yang banyak dalam membangun rumah saat musim hujan.
Tidak hanya itu, mereka juga harus familiar dengan tantangan dan requirement yang dibutuhkan untuk membangun rumah di musim hujan.
Serahkan urusan bangun rumah ini pada Kontraktor Hijau!
Kontraktor Hijau merupakan kontraktor jasa bangun rumah yang sudah banyak berpengalaman dalam membangun rumah di musim hujan.
Tidak hanya itu, meskipun pembangunan berlangsung selama musim hujan, hasil bangun rumah kami tetap sesuai dengan desain awal yang diinginkan klien kami!
Kami juga selalu menyiapkan Plan A, Plan B, dsb agar pembangunan rumah Anda saat musim hujan tetap well-prepared dan selesai tepat pada waktunya.
Hubungi kami & dapatkan kesempatan untuk KONSULTASI ONLINE SECARA GRATIS.
Mari wujudkan mimpi Anda memiliki rumah impian!