Bangun Rumah Sendiri atau Kontraktor: Mana yang Lebih Baik?

Bangun Rumah Sendiri atau Kontraktor: Mana yang Lebih Baik?

Bangun rumah sendiri atau kontraktor, mungkin menjadi kebingungan sebagian Sobat Hijau yang sedang berencana membangun rumah impian. Betul?

Bagi sebagian Sobat Hijau, mungkin membangun rumah sendiri akan menjadi pengalaman yang seru dan menantang karena dapat mewujudkan rumah impian sendiri dengan bebas tanpa intervensi dari pihak lain.

Namun, mungkin ada beberapa di antara Sobat Hijau yang lebih memilih menggunakan jasa kontraktor karena tidak ingin ribet dan mencegah hal yang tidak-tidak pada rumah di masa depan.

Sebenarnya, tidak ada yang salah jika Sobat Hijau lebih memilih bangun rumah sendiri atau kontraktor.

Hanya saja, ada baiknya Sobat Hijau menimbang-nimbang keuntungan dan kerugian dari masing-masing pilihan tadi agar dapat mencegah hal yang tidak diinginkan di masa depan.

Jangan sampai, Sobat Hijau salah dalam mengambil keputusan yang membuat diri sendiri merugi dan berujung harus merenovasi rumah secara berulang kali.

Kali ini Kontraktor Hijau akan memaparkan keuntungan dan kerugian dari bangun rumah sendiri atau kontraktor.

Pastikan Sobat Hijau menyimaknya sampai akhir, ya, agar nantinya dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan.

Selamat membaca!

Untung Rugi Bangun Rumah Sendiri atau Kontraktor

Keuntungan Bangun Rumah Sendiri

1. Bebas Custom Desain Rumah Anda Sendiri

Anda harus tahu kalau kebanyakan kontraktor tidak memberikan kebebasan kepada kliennya untuk membuat desain rumah impian mereka sendiri.

Kebanyakan kontraktor biasanya hanya menyediakan beberapa opsi desain rumah berdasarkan preferensi desain maupun keunggulan jasa mereka.

Oleh karena itu, Anda yang memilih untuk bangun rumah impian Anda sendiri sangat diuntungkan dengan keputusan yang Anda ambil.

Karena Anda bisa bebas custom desain rumah Anda sendiri tanpa harus merasa tidak enak seperti ketika menggunakan jasa kontraktor rumah.

Anda akan selangkah lebih dekat dengan mimpi Anda memiliki rumah impian tanpa repot!

2. Punya Kontrol Lebih terhadap Proyek Pembangunan Rumah Impian Anda Sendiri

Tidak seperti ketika menggunakan jasa kontraktor, dengan memilih untuk bangun rumah Anda sendiri Anda dapat lebih memiliki kontrol terhadap proyek pembangunan rumah impian Anda.

Pertama, Anda bisa lebih bebas menentukan timeline proyek rumah impian Anda yang disesuaikan dengan kesibukan Anda di kehidupan nyata.

Berbeda dengan ketika menggunakan jasa kontraktor di mana Anda harus menyesuaikan jadwal dengan pihak kontraktor untuk bisa mengecek langsung progres kerja mereka.

Berikutnya, Anda bisa bebas mengotak-ngatik bagian rumah selama pembangunan berlangsung jika sewaktu-waktu Anda menemukan ada yang terlihat kurang bagus atau kurang sesuai ekspektasi.

Tidak seperti ketika dengan jasa kontraktor yang rata-rata kerjanya sudah fixed di awal dan cenderung susah request untuk gonta-ganti.

Terakhir, Anda bisa lebih bebas menentukan material bangunan untuk proyek rumah impian Anda.

Terlebih, Anda bisa memilih yang berkualitas dengan harga yang lebih pas di kantong Anda.

Tidak harus memilih material bangunan berdasarkan instruksi dari pihak kontraktor yang belum tentu sesuai dengan preferensi Anda.

3. Bisa Jadi Achievement Tersendiri

Bangun rumah sendiri bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi Anda yang menyukai tantangan dan experience baru.

Apalagi untuk Anda yang bangun rumah Anda dengan jerih payah sendiri dari awal hingga terbangunnya rumah.

Pasti bisa menjadi bahan yang bagus untuk diceritakan kepada anak-cucu Anda kelak.

Kerugian Bangun Rumah Sendiri

1. Timeline Bisa Saja Mundur Terus Sampai Waktu yang Tidak Ditentukan

Memang, bangun rumah sendiri membebaskan kita untuk mengatur timeline proyek rumah impian kita sesuka hati kita.

Apalagi untuk Anda yang punya segudang kesibukan di dunia nyata, pilihan untuk bangun rumah sendiri tentu sangat membantu urusan hidup Anda!

Namun, ini bisa menjadi pisau bermata dua jika Anda tidak mengelola waktu Anda dengan bijak.

Di mana kita bisa saja mengulur waktu pembangunan terus-menerus karena belum menemukan waktu yang pas.

Terlebih jika alasannya karena kurang puas dengan hasil pekerjaan kita sendiri, pasti tambah mundur terus timeline proyek rumah impian kita.

Dalam hal ini, menggunakan jasa kontraktor jauh lebih untung daripada membangun rumah sendiri.

2. Kualitas Hasil Bangun Rumah Belum Tentu Terjamin

Karena Anda sendiri yang mengerjakannya, belum tentu hasil bangunnya terjamin tanpa ada kerusakan atau kecacatan.

Kecuali Anda sudah memiliki knowledge yang mendalam dalam bidang konstruksi, tentu Anda akan sangat terbantu ketika membangun rumah impian sendiri.

Pastikan Anda sudah cukup pengetahuan sebelum memutuskan untuk bangun rumah impian Anda sendiri, ya!

3. Banyak Biaya Tidak Terduga

Kemungkinan besar akan banyak pengeluaran tidak terduga khususnya bagi Anda yang belum memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang pembangunan rumah sebelumnya.

Keuntungan Bangun Rumah dengan Kontraktor

1. Bangun Rumah Impian Tanpa Repot

Dengan menggunakan jasa kontraktor, Anda tidak perlu pusing memikirkan soal keberlangsungan proyek rumah impian Anda karena dari pihak kontraktor sudah mengatur jadwal proyek rumah Anda, material bangunan rumah Anda, dan tukang-tukang profesional & berpengalaman untuk bekerja dengan Anda.

Kemungkinan gagalnya pun sangat kecil terlebih jika kontraktor yang kita pilih memiliki pengalaman dan pemahaman yang mumpuni mengenai teknis konstruksi bangunan.

Percayakan urusan bangun rumah impian Anda kepada kontraktor yang terpercaya dan amanah seperti Kontraktor Hijau, yang terbukti telah mewujudkan 150+ rumah impian orang-orang sejak tahun 2020.

Simak testimoni salah satu klien kami di bawah ini.

Bangun rumah dengan kontraktor: mendapatkan kejelasan dan jaminan dalam bentuk kontrak

Ini dia cerita salah satu klien yang membangun rumahnya dengan Kontraktor Hijau🙌🏻

Mari gunakan jasa kontraktor Hijau untuk mewujudkan rumah impian Anda!

Kami lebih dari kata siap melayani kebutuhan Anda!

2. Biaya Cenderung Sudah Fixed dari Awal

Biasanya, biaya pembangunan cenderung fix karena sudah ada kesepakatan di awal & penggunaan rencana anggaran biaya (RAB), sehingga kita tidak perlu khawatir akan ada overbudget.

3. Lebih Mudah Mengurus Perizinan Setempat

Lebih mudah mengurus perizinan pembangunan karena perusahaan kontraktor biasanya memiliki pengalaman dan pemahaman yang baik tentang cara mengurus perizinan untuk membangun rumah.

Kerugian bangun rumah dengan kontraktor

1. Mark-up Anggaran

Ada beberapa kontraktor yang nakal dan mark-up anggaran untuk pembangunan maupun pembelian material yang di luar kesepakatan di awal.

2. Lebih Mahal

Harga bisa saja lebih mahal daripada bangun rumah sendiri karena diakui atau tidak perusahaan kontraktor juga perlu mendapatkan profit.

3. Tidak Memiliki Kontrol Lebih

Tidak memiliki kebebasan sebanyak ketika membangun rumah sendiri, karena proses pembangunan rumah kita ada di bawah kontrol kontraktor.

Jadi, Pilih Bangun Rumah Sendiri atau Kontraktor?

Bangun rumah dengan kontraktor: Anda sebagai pengawas

Pada intinya, bangun rumah sendiri atau kontraktor memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Maka itu, pastikan Anda sudah mempertimbangkan matang-matang kebutuhan, preferensi, dan budget untuk membangun rumah sebelum Anda memutuskan untuk melakukan pembangunan.

Opsi membangun rumah sendiri cocok untuk Anda yang menyukai tantangan dan memiliki pemahaman yang mendalam soal membangun rumah.

Sementara, pilihan menggunakan jasa kontraktor cocok untuk Anda yang ingin mewujudkan rumah impian tanpa ada rasa khawatir akan gagal.

Bagi Anda yang lebih prefer menggunakan jasa kontraktor, ada baiknya Anda melakukan riset terlebih dahulu dan memilih kontraktor yang terpercaya dan berpengalaman.

Pastikan Anda telah memeriksa portofolio mereka dan membaca review dari klien-klien mereka sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa mereka.

Dengan memilih kontraktor yang pengalaman dan keahliannya sudah terbukti seperti Kontraktor Hijau, Anda tentu dapat membangun rumah impian dengan lebih efisien dan tanpa rasa khawatir yang berlebihan.

Karena, Kontraktor Hijau sendiri, adalah jasa bangun rumah Jabodetabek dan Jawa Barat yang terbukti telah mewujudkan 150+ rumah impian klien sejak tahun 2020.

Kontraktor Hijau sendiri dikenal sebagai perusahaan kontraktor dengan spesialisasi membangun rumah dengan desain yang sesuai keinginan klien-klien kami.

Kami dikenal unggul dalam menerjemahkan kebutuhan klien-klien kami ke dalam wujud rumah yang berkelas dan sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga mereka dapat menikmati hari-hari di rumah bersama keluarga dengan nyaman dan damai.

Mari kita wujudkan mimpi Anda membangun rumah yang keren dan sesuai dengan kebutuhan Anda! Bicarakan saja kebutuhan Anda dengan langsung menghubungi kami.

Kami lebih dari kata siap untuk melayani Anda!

Lebih Baik Bangun Rumah 1 Lantai atau 2 Lantai, Ya?

Lebih Baik Bangun Rumah 1 Lantai atau 2 Lantai, Ya?

Bagi Sobat Hijau yang memiliki rencana membangun rumah, mungkin sekarang sedang dilanda kebingungan, apakah lebih baik bangun rumah 1 lantai atau 2 lantai.

Karena, mungkin, ada pertimbangan dari segi, desain yang diinginkan dapat diaplikasikan atau tidak, sesuai dengan budget atau tidak, mampu menampung kebutuhan ruangan setiap anggota keluarga atau tidak, ataupun lainnya.

Misalnya, beberapa dari Sobat Hijau mungkin ada yang lebih memilih bangun rumah 1 lantai karena dari segi budget lebih masuk ketimbang bangun rumah 2 lantai.

Terlebih, untuk jangka panjang, bangun rumah 1 lantai hitungannya lebih hemat karena biaya perawatannya cenderung tidak sebanyak rumah 2 lantai.

Atau, barangkali ada beberapa dari Sobat Hijau yang justru malah lebih prefer bangun rumah 2 lantai karena beranggapan bahwa dengan lahan yang Sobat Hijau punya, berapa pun ukurannya, dapat lebih dimaksimalkan penggunaannya, sehingga dapat mencukupi kebutuhan ruangan setiap anggota keluarga.

Di mana, mungkin, ini jauh lebih menguntungkan dibandingkan rumah 1 lantai yang jumlah ruangannya mengikuti luas lahan yang ada.

Meskipun begitu, mungkin Sobat Hijau jadi bertanya-tanya, “Apakah keputusan ini sudah benar? Apakah saya tidak akan menyesalinya jika nanti rumah sudah selesai dibangun?”

Karena itu, untuk membantu Sobat Hijau agar lebih mantap dalam mengambil keputusan, Kontraktor Hijau akan memaparkan apa untung-ruginya bangun rumah 1 lantai atau 2 lantai.

Pastikan Sobat Hijau menyimaknya sampai akhir, ya!

Bangun Rumah 1 Lantai atau 2 Lantai, Mending Mana?

Keuntungan Bangun Rumah 1 Lantai

  • Perawatan rumah 1 lantai jauh lebih mudah dan efisien karena kita hanya perlu merawat 1 lantai. Kita tidak perlu repot-repot membersihkan tangga, mengganti furnitur yang rusak, atau bahkan merawat strutkur bangunan secara rutin. Sangat menghemat tenaga kita, bukan?
  • Ramah untuk semua umur, terutama ketika kita dan pasangan sudah tua nanti. Mengakses seluruh penjuru ruangan pun lebih mudah.
  • Lebih mudah dan cepat evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam, karena kita hanya perlu mengevakuasi satu lantai saja.
  • Desain lebih mudah dan praktis dilakukan karena kita tidak harus bolak-balik ke seluruh penjuru rumah — naik-turun tangga untuk mendapat gambaran bagaimana merancang desain rumah yang bagus dan sesuai dengan kebutuhan kita dan keluarga.
  • Rumah 1 lantai dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan kita dan keluarga selama masih ada sisa lahan. Berbeda dengan rumah 2 lantai yang luasnya cenderung harus tetap agar tidak merusak struktur bangunan.
  • Lebih hemat listrik. Rumah 1 lantai berarti jumlah ruangan di dalam rumah kita lebih sedikit. Yang artinya, kita tidak perlu memasang pendingin ruangan di setiap kamar. Karena, tidak mungkin ‘kan kita tidak memasang pendingin ruangan, sementara Indonesia sendiri panasnya sudah seperti apa?
  • Tata letak ruangannya lebih mudah kita atur karena jumlah ruangannya tidak sebanyak rumah 2 lantai. Apalagi kalau konsep rumah kita open space, mengatur tata letaknya akan jauh lebih mudah karena rata-rata ruang makan, ruang tamu, dan dapur sudah menyatu tanpa adanya partisi.
  • Lebih aman untuk melarikan diri dan meminta pertolongan ke warga sekitar jika sewaktu-waktu rumah kita kerampokan atau kebakaran.
  • Bisa jadi salah satu sumber pemasukan yang bagus di masa depan karena dari segi biaya lebih masuk untuk anak-anak muda sekarang yang ingin membeli rumah tapi khawatir dengan harga properti yang terus naik.

Kerugian Bangun Rumah 1 Lantai

  • Kurangnya privasi jika kita, pasangan, dan anak tinggal bersama orang tua kita. Beda halnya ketika kita punya rumah 2 lantai, di mana kita, pasangan, dan anak bisa menempati lantai 1 sementara orang tua di lantai 2.
  • Bisa jadi memakan banyak lahan jike kebutuhan ruangan keluarga kita banyak. Yang berarti, kita akan lebih banyak mengeluarkan biaya.
  • Kurang bisa eksplorasi berbagai estetika atau desain yang ada di dalam rumah, karena kita hanya memiliki satu lantai. Bagi beberapa dari kita, mungkin ini akan terasa membosankan, terlebih jika menghabiskan banyak waktu di rumah.
  • Jumlah ruang yang tersedia tidak sebanyak rumah 2 lantai sehingga mungkin tidak mampu menampung kebutuhan ruangan setiap anggota keluarga. Terkecuali jika rumah 1 lantai kita memiliki lahan yang cukup luas untuk menambah sejumlah ruangan.
Kebutuhan ruang tambahan: Pantry

Keuntungan Bangun Rumah 2 Lantai

  • Ada ruang privasi, terutama jika kita, pasangan, dan anak tinggal bersama orang tua kita di dalam rumah yang sama. Jadi, kita, pasangan, dan anak bisa menempati lantai 1, sementara orang tua di lantai 2.
  • Lebih banyak ruangan sehingga kebutuhan ruangan setiap anggota keluarga dapat tercukupi dengan baik.
Kebutuhan keluarga, rumah satu lantai
  • Bisa menjadi nilai investasi yang berharga di masa depan. Karena dengan rumah 2 lantai, kita dapat lebih banyak meningkatkan daya tarik visualnya ketimbang dengan rumah yang 1 lantai saja.
  • Bisa buat cuci mata, jika rumah kita berlokasi di daerah dengan pemandangan yang bagus, seperti dekat dengan pantai, pegunungan, laut, atau kota.
  • Desain rumah bisa lebih variatif karena rumah kita memiliki lebih banyak area untuk dikreasikan dengan warna, pola, dan model yang kita inginkan. Berbeda dengan rumah 1 lantai di mana opsi kita jadi lebih terbatas, bukan?
  • Dari luar rumah kita akan terkesan lebih mewah meski tidak terlalu luas. Hal ini tentu akan membuat kita nyaman dan tenang berada di rumah kita sendiri.
  • Kita jadi bisa punya balkon yang bermanfaat entah untuk menjemur pakaian, relaksasi, ataupun merawat tanaman.
  • Rumah jadi lebih mudah mendapatkan akses udara segar dan cahaya alami, di mana ini tentu akan bermanfaat untuk kesehatan kita dan keluarga.

Kerugian Bangun Rumah 2 Lantai

  • Butuh tenaga ekstra untuk merawat rumah 2 lantai karena lebih banyak ruangan yang perlu dirawat. Belum lagi harus membersihkan tangga yang tentunya lebih sulit dilakukan karena harus bolak-balik naik-turun tangga.
Kebutuhan ruang tambahan: tangga lantai 2
  • Cenderung lebih mahal. Ada beberapa faktor penyebab, seperti penggunaan material yang lebih banyak sehingga biaya lebih mahal, biaya tenaga kerja yang lebih besar, dan biaya peralatan yang lebih tinggi. Namun, meskipun biaya pembangunan lebih mahal, bangunan rumah dengan 2 lantai dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar pada properti. Selain itu, rumah dengan 2 lantai juga dapat meningkatkan nilai investasi karena ruangan tambahan yang ada.
Ikut cerita salah satu klien kami yuk, bangun rumah tumbuh dengan budget terbatas😉
  • Tidak friendly untuk anak-anak dan lansia karena mereka lebih rentan untuk jatuh dari lantai 2.
  • Ada beberapa kasus di mana penghuni rumah lantai 2 mudah terganggu dengan kebisingan dari suara langkah kaki di lantai atas. Walaupun ini sebenarnya tergantung profesionalitas kontraktor dalam membangun rumah kita.

Jadi, Lebih Baik Bangun Rumah 1 Lantai atau 2 Lantai?

Pada intinya, sebelum memutuskan untuk membangun rumah, kita perlu menimbang-nimbang soal jumlah lantai rumah dengan matang.

Baik rumah 1 lantai atau 2 lantai, keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Tinggal bagaimana Anda menyesuaikannya dengan budget, kebutuhan ruangan keluarga, preferensi desain, ataupun aspek lainnya.

Kami memahami bahwa membangun rumah impian bukanlah keputusan yang mudah.

Anda pasti perlu mempertimbangkan banyak hal dengan pasangan sebelum akhirnya memutuskan untuk bangun rumah.

Namun, di satu sisi Anda dan pasangan takut kalau langkah yang kalian ambil keliru, betul?

Karena itu, kami, Kontraktor Hijau, hadir di tengah-tengah Anda.

Kontraktor Hijau adalah perusahaan kontraktor profesional & berpengalaman yang berbasis di Bekasi yang telah membangun 150+ rumah impian klien sejak tahun 2020.

Tak terkecuali, membangun rumah 1 lantai maupun 2 lantai yang disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing klien kami.

Sebagai perusahaan kontraktor yang sudah terbukti keahlian dan pengalamannya, Kontraktor Hijau sangat unggul dalam membangun rumah dengan desain yang disesuaikan dengan visi-misi klien.

Kami dikenal unggul dalam menerjemahkan kebutuhan klien-klien kami ke dalam wujud rumah yang berkelas dan sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga mereka dapat menikmati hari-hari di rumah bersama keluarga dengan nyaman dan damai.

Mari kita wujudkan mimpi Anda membangun rumah yang nyaman untuk Anda dan keluarga!

Jangan ragu untuk membicarakan mimpi Anda yang hebat itu dengan kami!

Hubungi kami & dapatkan kesempatan konsultasi online secara GRATIS!

Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam memilih jenis rumah yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan keluarga.

Granit vs Keramik vs Marmer, Bagus Mana untuk Bangun Rumah?

Granit vs Keramik vs Marmer, Bagus Mana untuk Bangun Rumah?

Granit vs keramik vs marmer, ketiga material bangunan yang menjadi pilihan banyak orang untuk mempercantik finishing dari permukaan. Jika ditanya mana yang paling bagus untuk di rumah, maka jawabannya bisa berbeda-beda tergantung dari segi harga, tampilan, kekuatan, ataupun aspek lainnya.

Dari segi harga, misalnya, mungkin keramik menjadi pilihan terbaik karena memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan granit dan marmer. Range harganya sekitar Rp 90.000 – Rp 120.000 per m2, dengan besaran harga tergantung jenis keramik yang Sobat Hijau pilih. Berbeda dengan granit yang memiliki range harga sekitar Rp 150.000 – Rp 200.000 per m2 dan marmer yang memiliki range harga sekitar Rp 1.800.000 – Rp 2.500.000 per m2.

Atau, dari segi tampilan, mungkin beberapa di antara Sobat Hijau akan lebih memilih marmer karena memiliki penampilan yang estetik dan mewah. Namun, mungkin ada juga Sobat Hijau yang justru malah lebih prefer keramik karena praktis dan memiliki pilihan desain yang lebih beragam.

“Kalau seperti ini, berarti lebih baik pilih yang mana, dong? Ketiganya ‘kan sama-sama bagus.”

“Apa lebih baik pilih marmer saja? Kualitasnya kan harusnya sudah pasti terjamin karena harganya lebih tinggi.”

“Tapi, kalau pilih keramik, kira-kira mudah rusak tidak, ya? Soalnya harganya ‘kan jauh lebih murah daripada yang lain.”

Nah, supaya Sobat Hijau tidak semakin kebingungan menentukan mana material yang bagus untuk pembangunan rumah Sobat Hijau, Kontraktor Hijau akan membedah granit vs keramik vs marmer lebih dalam. Pastikan Sobat Hijau menyimaknya sampai akhir, ya, agar kalian tidak menyesal ketika nanti sudah memutuskan untuk membeli material untuk mempercantik finishing. Selamat membaca!

Granit vs Keramik vs Marmer dari Segi Bahan Dasar

Bahan Dasar Granit

Kelebihan dan kekurangan granit

: Batu alami yang terbentuk dari proses pembekuan magma yang terjadi di dalam bumi.

Karena terbuat secara alami, otomatis batu granit memiliki warna yang beragam tergantung proses kimiawi yang dilaluinya dan kandungan mineral yang dimilikinya. Jadi, bisa berwarna abu-abu, putih, merah muda, atau bahkan jingga.

Meski begitu, batu granit yang baru terbentuk biasanya memiliki ukuran yang besar dan struktur yang kokoh. Nah, batu granit yang biasa kita temukan di toko-toko bangunan biasanya sudah dipotong sesuai dengan standar ukuran untuk kepentingan pembangunan rumah.

Walapun sudah dipotong kecil-kecil, batu granit tetap memiliki daya tahan yang kuat, lho, sehingga sangat cocok digunakan untuk menopang bangunan rumah Anda. Daya tahan yang kuat ini jugalah yang membantu rumah kita tahan dengan suhu panas dan dingin yang ekstrem.

Bahan Dasar Keramik

Kelebihan dan kekurangan keramik

: Tanah liat yang dilapisi oleh glaze (bahan mengkilap) setelah melalui pembakaran.

Karena dilapisi oleh glaze, keramik dapat memiliki beragam corak atau motif tergantung dengan keinginan pembuatnya.

Keramik yang sudah diberi corak atau motif, kemudian dibakar sebanyak dua kali agar memiliki daya tahan dan kekuatan yang besar. Namun, untuk yang kualitas premium, biasanya dibakar 4 hingga 5 kali agar kualitasnya lebih bagus daripada yang biasa.

Bahan Dasar Marmer

Kelebihan dan kekurangan marmer

Sama seperti garnit, marmer juga merupakan material bangunan yang terbuat secara alami. Hanya bedanya, marmer terbuat dari metamorfosis batuan kapur yang kemudian dipotong kecil-kecil menggunakan alat potong untuk kemudian finishing menjadi material bangunan yang siap dipakai.

Nah, karena terbuat secara alami, otomatis marmer memiliki daya tahan yang luar biasa terutama ketika berada di lingkungan dengan suhu panas yang ekstrem.

Tidak hanya itu, marmer juga dapat berfungsi sebagai pendingin ruangan karena dapat membantu menjaga suhu dingin dalam ruangan. Sangat cocok untuk kita yang ingin merasakan suhu dingin yang alami, bukan?

Granit vs Keramik vs Marmer dari Segi Perawatan

Perawatan Granit

: Terbilang mudah berkat struktur permukaannya yang keras dan padat.

Kenapa begitu? Karena, berkat kekerasan dan kepadatannya, lantai atau dinding yang menggunakan granit dapat lebih tahan terhadap goresan, retak, atau aus.

Dan, berkat itu pula, ketika terkena noda, lantai atau dinding yang menggunakan granit tidak akan mudah menyerap noda karena noda akan tertahan di permukaan lantai atau dinding. Apa dampaknya? Merawat permukaan marmer tidak jadi sulit untuk dilakukan, karena kita cukup membersihkan permukaannya dengan air dan sabun ringan untuk mengangkat kotoran dan noda.

Perawatan Keramik

: Terbilang mudah berkat permukaannya yang cukup keras, halus, dan sudah dilapisi glaze.

Kenapa begitu? Karena, berkat permukaannya itulah, lantai atau dinding yang menggunakan keramik tidak mudah menyerap noda. Dengan tidak terserapnya noda, noda akan tertahan di permukaan keramik, sehingga akan lebih mudah kita bersihkan. Kita cukup menggunakan air dan sabun ringan untuk membersihkan permukaan dari kotoran dan noda.

Tidak hanya itu, permukaannya yang keras juga membuat keramik tahap terhadap goresan atau tekanan dari luar. Sehingga lantai atau dinding yang menggunakan bahan bangunan ini tidak akan mudah rusak. Sangat praktis dan tidak mengeluarkan banyak biaya untuk perawatannya, bukan?

Perawatan Marmer

: Terbilang sulit karena permukaannya yang rapuh dan strukturnya yang memiliki pori-pori yang besar.

Pertama, permukaannya yang rapuh membuatnya rentan terhadap goresan dan tekanan. Sehingga, untuk mempertahankan kualitasnya, mau tidak mau kita harus mengeluarkan tenaga dan perhatian ekstra untuk merawat lantai dan dinding yang menggunakan bahan bangunan ini.

Dalam merawatnya pun kita tidak dapat melakukannya secara sembarangan. Kita tidak dapat serta-merta menggunakan bahan kimia ala kadarnya untuk membersihkan permukaan marmer. Karena, asal menggunakan bahan kimia yang tidak cocok untuk marmer, seperti misal menggunakan cuka atau asam sitrat, akan mengakibatkan pudarnya warna dan rusaknya struktur pada permukaan marmer.

Tidak hanya itu, kita juga harus memberi perhatian lebih dalam menjaga keindahan dan keawetan marmer. Kita harus memberi marmer kita lapisan pelindung khusus untuk melindungi marmer dari kerusakan dan noda. Mengingat marmer memiliki permukaan yang sensitif dan rentan.

Pada intinya, kita perlu memerhatikan banyak hal saat merawat marmer. Ketidakhati-hatian dapat berakibat fatal pada kualitas marmer Anda. Jadi, pastikan Anda merawat marmer Anda dengan teliti dan penuh kehati-hatian, ya!


Sebelum memutuskan untuk memilih material tertentu, pastikan Anda mempertimbangkan beberapa hal mulai dari lokasi penempatan (apakah di lantai atau dinding), dana yang akan anda keluarkan.