Tanpa persiapan renovasi interior rumah yang matang, proyek belum tentu bisa berjalan lancar dan aman. Perencanaan yang matang dari awal akan menentukan hasil akhir dengan kualitas terbaik dan sesuai dengan ekspektasi. Apa saja yang harus dilakukan sebelum merenovasi rumah? Temukan penjelasannya di artikel bawah ini.
Alasan Mengapa Persiapan Renovasi Sangat Penting
Persiapan renovasi merupakan pondasi yang menentukan keberhasilan dari proyek yang ingin dikerjakan. Jika tidak direncanakan dengan matang, kemungkinan hal buruk dan resiko yang lebih berat bisa saja terjadi di kemudian hari.
Kesalahan Umum Akibat Kurang Persiapan yang Matang
Secara garis besar, persiapan renovasi interior rumah yang tidak matang dapat menyebabkan beberapa masalah. Mulai dari biaya yang meningkat secara signifikan, penundaan jadwal pengerjaan, sampai hasil akhir yang tidak sesuai ekspektasi dan kualitas yang rendah.
Dampak Perencanaan Terhadap Efisiensi Waktu dan Biaya
Perencanaan dan persiapan yang matang dapat mempengaruhi efisiensi waktu dan biaya. Sobat Hijau dapat menyusun anggaran dana yang realistis dan memprediksikan estimasi waktu pengerjaan. Tujuannya untuk menghindari adanya biaya dadakan yang tiba-tiba muncul di pertengahan jalan.
Percayakan Tahap Awal Pada Profesional
Untuk mengutamakan efisiensi biaya dan waktu, kualitas dan hasil akhir yang sesuai ekspektasi, serta transparansi dari awal, merupakan alasan mengapa klien premium selalu menyerahkannya kepada profesional.
Bentuk investasi ini juga akan menguntungkan Sobat Hijau dalam mengambil langkah strategis dan menghindari masalah yang akan muncul nantinya. Dari segi biaya, mempercayakan kepada profesional jauh lebih murah dan menghemat waktu lebih banyak.
Menentukan Tujuan dan Skala Renovasi

Sumber gambar: iStock
Langkah pertama dalam persiapan renovasi interior rumah adalah menentukan tujuan dan skala renovasi. Aspek ini nantinya akan menjadi panduan untuk keseluruhan proses pengerjaan.
Renovasi Sebagian VS Total
Ada tiga jenis renovasi yang umumnya dilakukan, yaitu:
- Renovasi Ringan: fokus untuk memperbarui tampilan tanpa mengubah struktur dan tata letak. Contohnya seperti mengecat ulang dinding, peremajaan dapur atau kamar mandi
- Renovasi Berat: fokus untuk merubah struktural dan tata letak ruangan. Contohnya seperti membongkar dinding, mengubah tata letak ruangan secara signifikan, menambah lantai
- Renovasi Total: merombak hampir seluruh bagian rumah. Seperti pemasangan ulang sistem air dan listrik, membongkar struktur rumah untuk menata ulang ruangan
Identifikasi Ruang Prioritas (Ruang Tamu, Dapur, Kamar, dll.)
Setelah menentukan jenis renovasinya, sekarang saatnya membuat daftar prioritas. Terutama bila Sobat Hijau memiliki anggaran yang terbatas. Dalam tahapan ini sebaiknya pilih area mana yang paling mendesak untuk direnovasi.
Misalnya memperbaiki atap yang bocor, menambal dinding yang retak, memperbaiki instalasi listrik dan air, dan lainnya.
Menyelaraskan Tujuan Renovasi dengan Gaya Hidup Penghuni
Ada baiknya menyesuaikan tujuan renovasi dengan gaya hidup penghuni. Terutama bila ada anggota keluarga yang masih kecil atau sudah lansia. Dengan demikian semuanya bisa beraktivitas dengan nyaman dan aman.
Contohnya seperti membuat area ruang keluarga menjadi lebih luas bila agar anak-anak bisa bermain dengan bebas, atau membuat kamar mandi ramah lansia agar mereka dapat berjalan dengan aman tanpa harus takut terpeleset.
Menyusun Konsep dan Gaya Desain Interior

Sumber gambar: iStock
Dalam merenovasi rumah, konsep dan gaya desain memiliki peranan penting pada tampilan interior keseluruhan. Mulai dari pemilihan warna, material, sampai furnitur dan dekorasi.
Tentukan Tema Utama: Modern, Tropis, Minimalis, atau Natural Luxury
Pertama-tama, Sobat Hijau harus menentukan dulu tema apa yang mau diaplikasikan. Apakah tema modern, tropis, minimalis, atau natural luxury?
- Modern: fokus pada fungsionalitas, garis-garis bersih, bersih dan rapi, serta ruang terbuka
- Tropis: fokus pada integrasi dengan alam untuk menciptakan suasana sejuk dan santai, dengan bantuan sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang maksimal
- Minimalis: fokus pada fungsionalitas, kesederhanaan, dan esensialitas. Prinsip utamanya adalah less is more, yang artinya meminimalkan kekacauan dan hanya menampilkan yang penting saja
- Natural Luxury: menggabungkan keindahan alam dengan sentuhan mewah yang elegan dan berkelas. Sehingga menghasilkan kesan yang otentik, tenang, dan eksklusif.
Inspirasi Desain Ramah Lingkungan untuk Rumah Modern
Dari penjelasan empat tema utama diatas, Sobat Hijau dapat memilih tema natural luxury. Sama seperti tema tropis, tema satu ini mengusung konsep keindahan alam yang dipadukan dengan aksen mewah.
Sebagai contoh; membuat zen garden dengan material kayu berkualitas tinggi dan tanaman bonsai yang cantik. Atau membuat kolam ikan dari batu alam yang besar dan ada air mancurnya.
Membuat Anggaran dan Rencana Waktu yang Realistis

Sumber gambar: iStock
Kunci kesuksesan dari proyek renovasi rumah adalah membuat anggaran dan rencana waktu yang realistis. Disisi lain, faktor ini juga akan membantu Sobat Hijau dalam mengelola ekspektasi, menghindari stres finansial, dan memastikan proyek berjalan dengan lancar serta tepat waktu.
Cara Membuat Budget Breakdown yang Efisien
Begini cara membuat budget breakdown yang efisien:
- Menentukan Skala dan Tujuan Renovasi: tentukan area mana yang akan direnovasi lebih dulu, lalu buat daftar material yang akan digunakan, dan rincian harganya
- Buat RAB dengan Rinci: termasuk biaya material, upah pekerja, biaya jasa profesional, dan biaya tak terduga
- Riset Harga: mencari informasi harga material yang diinginkan. Bisa melalui online, datang ke toko bahan bangunan langsung, atau bertanya kepada kontraktor
- Prioritaskan Pengeluaran: buatlah pengeluaran prioritas bila dana yang dimiliki terbatas. Pilih perbaikan apa dulu yang mau dilakukan, dan sebaiknya pilih yang paling penting
- Bertanya Pada Ahlinya: bekerja sama dengan kontraktor dapat mempermudah dalam menghitung anggaran biaya. Sebab mereka sangat paham akan kondisi pasar dan harganya, serta memberikan solusi yang tepat
Pentingnya Timeline Proyek untuk Mencegah Penundaan
Agar tidak ada penundaan dalam mengerjakan renovasi, diperlukan timeline proyek yang matang. Hal ini berfungsi sebagai peta jalan yang akan mengarahkan semua pihak. Timeline yang dibuat dengan matang, terperinci, dan realistis, dapat membantu untuk mengelola sumber daya, efisiensi anggaran dana, dan meminimalisir resiko yang mungkin muncul di kemudian hari.
Pemilihan Material dan Furnitur yang Tepat

Sumber gambar: iStock
Persiapan renovasi interior rumah selanjutnya adalah memilih material dan furnitur yang tepat. Tidak hanya fokus pada estetika saja, tapi juga pada material dan fungsionalitasnya. Tujuannya agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dan minim biaya perawatan.
Material Alami dan Berkelanjutan untuk Interior Modern
Menggunakan material alami dan berkelanjutan tidak hanya akan membuat tampilan menjadi modern saja. Sobat Hijau juga bisa berkontribusi untuk lingkungan dan efisiensi energi di dalam rumah.
Hindari Material Murah yang Tidak Tahan Lama
Salah satu kesalahan umum yang paling sering dilakukan adalah memilih material murah dengan kualitas rendah. Memang, harga belinya tidak semahal dengan kualitas premium. Akan tetapi, bila ada kerusakan di kemudian hari, biaya perbaikan dan perawatannya akan jauh lebih tinggi dari harga belinya.
Tips Memilih Furnitur Sesuai Proporsi Ruang dan Gaya Desain
Furnitur yang ukurannya sesuai dengan ruangan dan gaya desain akan membuat nyaman dan memberikan visual estetika yang menarik. Berikut tips memilihnya:
- Mengukur Ruangan dan Dimensi: ukur panjang, lebar, dan tinggi areanya. Lalu sesuaikan ukuran tersebut dengan furnitur yang diinginkan. Sebaiknya hindari furnitur berukuran besar bila ruangannya sempit, dan sebaliknya. Hal ini untuk menghindari kesan ‘tenggelam’ atau ‘terlalu kosong’
- Perhatikan Visualnya: setiap furnitur memiliki visual yang berbeda-beda. Mulai dari warna, bentuk, hiasan, dan lainnya. Sesuaikan visual furnitur dengan desain dan tema ruangan
- Pertimbangkan Fungsi dan Arus Lalu Lintas: pastikan ada ruang yang cukup nyaman untuk bergerak dan berjalan. Buatlah akses gerak yang mudah, lancar, dan aman
- Pilih Furnitur Fungsional: untuk menghemat space, ada baiknya untuk menggunakan furnitur yang fungsional. Seperti sofa yang bisa diubah menjadi tempat tidur atau yang memiliki ruang penyimpanan didalamnya, meja makan yang bisa diperluas sesuai kebutuhan, dan lainnya
Pemeriksaan Struktur dan Infrastruktur Rumah Lama

Sumber gambar: iStock
Sebelum melakukan renovasi, ada baiknya untuk memeriksa keseluruhan struktur dan infrastrukturnya terlebih dulu. Bila diabaikan, hal ini dapat memicu masalah serius di kemudian hari dan dapat membahayakan seluruh penghuni rumah.
Cek Instalasi Listrik, Plumbing, dan Struktur Dinding
Coba Sobat Hijau periksa usia pakai kabel di rumah. Dirjen Ketenagalistrikan menyarankan untuk mengganti kabel setiap 15 tahun sekali. Kabel yang sudah tua dapat menimbulkan resiko konslet dan kebakaran.
Lalu periksa saluran pipa di rumah. Apakah ada yang mengalami kebocoran, rusak, atau korosi? Sebaiknya periksa juga dinding dan lantai yang menjadi tempat persembunyian pipa, serta tekanan airnya.
Perhatikan struktur dinding rumah. Lihat apakah ada keretakan yang parah atau dinding yang bolong. Bila ada material kayu, periksa juga apakah kayunya diserang hama rayap atau tidak.
Pentingnya Survei Teknis Sebelum Mulai Pengerjaan
Melakukan survei teknis sebelum melakukan renovasi sangatlah penting. Sobat Hijau dapat mengidentifikasi masalah yang ada, membuat data, dan perencanaan renovasi selanjutnya.
Persiapan ini dapat mencegah pengerjaan renovasi yang menjadi lama, dan terhindar dari biaya tambahan yang membengkak.
Mengurus Izin dan Administrasi (Jika Diperlukan)

Sumber gambar: iStock
Persiapan renovasi interior rumah selanjutnya adalah mengurus izin dan administrasi yang dibutuhkan bila perlu.
Jenis Renovasi yang Memerlukan Izin Lingkungan atau Bangunan
Secara umum, ada IMB atau izin mendirikan bangunan yang harus diurus, serta izin kepada pengurus lingkungan setempat. Namun, tidak semua jenis renovasi memerlukan izin. Seperti:
- Renovasi Ringan: seperti mengecat ulang dinding, mengganti lantai, atau memperbaiki atap yang bocor tidak membutuhkan izin resmi
- Renovasi Besar: memerlukan izin resmi apabila akan merubah fasad atau tampak depan rumah, menambah luas bangunan atau penambahan lantai
Selain mengurus izin kepada pemerintah setempat, Sobat Hijau juga perlu meminta izin kepada tetangga dan pengelola lingkungan seperti RT/RW bila ingin melakukan renovasi rumah.
Keuntungan Menggunakan Kontraktor Berlisensi Resmi
Lain halnya bila menggunakan jasa kontraktor profesional dan berlisensi resmi. Sobat Hijau tidak perlu repot mengurus izin resmi, sebab ada tim yang akan mengurusnya. Jadi lebih praktis dan untung, bukan?
Persiapan Lokasi dan Pengosongan Area Renovasi

Sumber gambar: iStock
Agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang efisien bagi para pekerja, sebaiknya area yang mau direnovasi dikosongkan. Furnitur dan aset lainnya pun tidak akan kotor atau rusak bila sudah diamankan.
Tips Menata Ulang Ruang Agar Renovasi Berjalan Lancar
Berikut beberapa tips menata ulang ruang yang bisa dilakukan:
- Pisahkan dan pilah barang yang masih mau digunakan, disimpan, dan dibuang atau dijual
- Pindahkan dan kemas barang secara aman dengan kardus, wadah penyimpanan, kotak, dan lainnya
- Lindungi area yang tidak direnovasi dengan menggunakan plastik atau terpal agar tidak terkena debu
Menentukan Apakah Penghuni Tetap Tinggal atau Sementara Pindah
Selanjutnya, Sobat Hijau bisa mempertimbangkan apakah seluruh penghuni rumah dapat tetap tinggal atau pindah sementara saat proses renovasi berlangsung. Bila memutuskan untuk tetap di rumah, maka bagi ruangan menjadi dua zona. Yaitu zona renovasi dan zona sehari-hari.
Menjaga Kebersihan Dan Keamanan Selama Proses Renovasi
Mintalah kepada para pekerja untuk selalu membersihkan area yang direnovasi setiap hari. Dengan begitu, jumlah debu yang ada akan berkurang. Atau Sobat Hijau bisa menggunakan vacuum cleaner untuk membersihkan partikel yang lebih halus.
Menyusun Jadwal Koordinasi dengan Kontraktor dan Desainer

Sumber gambar: iStock
Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman, ada baiknya untuk menjaga komunikasi yang efektif dan terstruktur. Termasuk salah satunya saat menyusun jadwal koordinasi dengan kontraktor dan desainer.
Komunikasi Intensif Antara Pemilik Rumah dan Tim Proyek
Komunikasi intensif ini bisa dilakukan dengan cara memberikan laporan harian terkait apa yang sudah dikerjakan hari itu. Bisa dalam bentuk chat atau video. Sobat Hijau juga dapat meninjau progres renovasi dan sekalian berdiskusi dengan tim proyek.
Review Berkala Terhadap Progres Pengerjaan
Sebagai pemilik rumah, Sobat Hijau bisa langsung mereview pekerjaan tim proyek saat melakukan peninjauan. Diskusikan apa yang sudah dilakukan, apa yang sedang dikerjakan, dan tugas-tugas lain yang akan dikerjakan.
Transparansi Timeline dan Kontrol Kualitas
Transparansi dan kontrol kualitas sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan dari kedua belah pihak. Hal ini juga dapat membantu menghindari terjadinya kesalahpahaman, serta menjamin hasil akhir yang sesuai dengan ekspektasi.
Tips Tambahan dari Kontraktor Hijau
Utamakan Efisiensi Energi dan Pencahayaan Alami Sejak Tahap Awal
Untuk membuat hunian terlihat nyaman untuk ditinggali, Sobat Hijau bisa memanfaatkan pencahayaan alami dari awal pembangunan. Bisa dengan menggunakan jendela kaca besar low-e, skylight, atau ventilasi yang memadai.
Gunakan Cat dan Finishing Rendah Voc Untuk Udara Lebih Sehat
Kandungan VOC yang tinggi pada cat dan finishing dapat menyebabkan masalah kesehatan, khususnya pernapasan bila terhirup dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan yang memiliki kandungan VOC rendah.
Pilih detail interior yang tahan lama dan mudah dirawat
Fokuslah pada material yang kuat, awet, dan berkualitas tinggi. Pastikan juga bila permukaan material tidak berpori untuk menghindari penumpukan debu. Dengan begitu, perawatannya pun cukup mudah.
Renovasi Sempurna Dimulai dari Persiapan yang Matang
Persiapan renovasi interior rumah melibatkan banyak pemikiran matang yang cermat. Mulai dari tujuan renovasi, mengelola dan mengatur anggaran, sampai memilih kontraktor yang tepat dan berpengalaman.
Perencanaan Adalah Kunci Rumah Modern yang Elegan dan Efisien
Seperti yang sudah disebutkan diatas, perencanaan yang matang merupakan kunci dari hasil akhir yang sesuai ekspektasi. Selain itu, hal ini juga dapat menghemat waktu dan biaya. Sehingga pengerjaan bisa berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
Peran Tim Kontraktor Hijau Dalam Memastikan Keamanan dan Presisi
Sebagai jasa kontraktor rumah, sudah menjadi kewajiban Kontraktor Hijau dalam memastikan keamanan dan presisi hunian. Tim kami akan melakukan audit struktur secara profesional dan inspeksi teknis yang dibutuhkan.
Tim Profesional Berpengalaman Di Proyek Hunian Mewah
Kontraktor Hijau memiliki tukang dan tim profesional yang berpengalaman dan bertanggung jawab dalam pekerjaannya. Kami menjadi semua proses pengerjaan sangat detail dan teliti untuk menghasilkan bangunan yang berkualitas.
Wujudkan Renovasi Interior Impian Bersama Kontraktor Hijau
Tidak perlu bingung lagi, percayakan renovasi rumah Sobat Hijau kepada kami. Dengan garansi pasca-bangunan selama enam bulan, kami menjamin kualitas terbaik untuk hasil akhir yang diinginkan.
Segera lakukan konsultasi gratis bersama Kontraktor Hijau, dan wujudkan keinginan membangun rumah impian tanpa ragu!





