Sebelum renovasi rumah dimulai, sangat penting untuk melakukan perhitungannya terlebih dahulu agar terhindar dari pengeluaran yang tak terduga. Langkah Ini merupakan hal yang sangat penting sebelum membongkar bagian-bagian rumah yang ingin di perbaiki. Melakukan perhitungan biaya renovasi rumah tidak hanya persoalan harga material dan upah tukang saja. Ada banyak pertimbangan dan faktor yang harus diperhatikan agar dana tidak membengkak saat proses renovasi rumah. Mulai dari jenis renovasinya, luas area kerja, hingga sistem kerja yang dipilih. Berikut beberapa panduan praktis yang bisa diterapkan dalam menghitung biaya renovasi rumah, baik untuk skala ringan maupun besar.
1. Tentukan Jenis Renovasi
Sebelum melakukan perhitungan biayanya, perlu diketahui dahulu jenis renovasi yang akan dilakukan, umumnya renovasi terbagi menjadi 3 kategori:
- Renovasi Ringan: Melakukan pengecatan, ganti keramik, perbaikan atap atau genteng, perubahan perabotan dan dekorasi, dan lain-lain.
- Renovasi Sedang: Menyangkut perubahaan seperti tata ruang, pembongkaran dapur, penambahan kamar mandi, perluasan ruang tanpa mengubah struktur utamanya.
- Renovasi Besar: Renovasi besar mencakup pembokaran besar-besaran struktur bangunaan, perubahan fasad rumah, penambahan lantai rumah, perubahan pada sistem instalasi, dan yang lainnya.
Dengan menentukan jenis renovasi akan sangat menentukan bagaimana besarnya pengeluaran anggaran yang dibutuhkan. Semakin besar cakupan pekerjaannya, semakin besar pula biaya yang harus disiapkan.
2. Ukur Luas Area yang Ingin di Renovasi
Luas area yang direnovasi menjadi dasar utama dalam perhitungan anggaran.Misalnya, jika hanya ingin merenovasi dapur dan kamar mandi, tentukan total luas pada tiap ruangan tersebut, maka semua estimasi biaya seperti material, upah, dan waktu kerja bisa ditentukan.
3. Buat Rencana Anggaran Biaya (RAB)
RAB adalah rencana anggaran biayan yang berisikan dokumen penting yang merincikan pekerjaan, kebutuhan material, upah tenaga kerja, dan seleuruh komponen biaya lainnya untuk keperluarn renovasi rumah. Umumnya RAB mencakup:
- Pekerjaan persiapan: pembongkaran, pembersihan.
- Pekerjaan struktur: Bila ada perubahan besar, seperti pembuatan fondasi, kolom, atau pemindahan posisi dinding sekat.
- Pekerjaan arsitektur: dinding, lantai, plafon, dan atap.
- Pekerjaan finishing: pengecatan, pemasangan keramik, perbaikan kusen, pintu, dan jendela.
- Pekerjaan MEP: (mekanikal, elektrikal, plumbing), pipa air, kabel listrik, dan lampu.
RAB bisa dibuat manual atau dengan bantuan arsitek maupun kontraktor. Jika dibuat oleh tim yang profesional, RAB sangatlah spesifik, mulai dari spesifikasi materialnya hingga volume kerjanya yang mendetail.
4. Tentukan Sistem Kerja: Harian atau Borongan?
Menentukkan perhitungan biaya renovasi rumah juga bergantung pada sistem kerja yang dipilih, seperti harian atau borongan. ketentuan memilih sistem kerjanya bisa dilihat dari jenis renovasi yang akan dilakukan. Jika renovasi kecil atau ringan, bisa dengan sistem harian. Namun, jika jenis renovasinya sedang hingga besar, disarankan dengan sistem borongan. ketentuan-ketentuan ini perlu diperhitungkan dari luas area pekerjaanm, dan waktunya juga. Sistem borongan sering dipilih karena lebih mudah mengontrol total biaya sejak awal, namun pastikan memilih kontraktor yang terpercaya.
5. Hitung Total Material Bangunan
Setelah mengetahui luasan, jenis renovasi, dan sistem yang dilakukan, baru memulai perhitungan total biaya material yang akan dibutuhkan. Hitung juga biaya transportasi material ke lokasi proyek.
6. Tambahkan Biaya Tak Terduga
Selama renovasi rumah, selalu ada risiko yang membuat prosesnya jadi terhambat, mulai dari perubahan harga material, masalah cuaca yang menghentikan pekerjaan, kerusaka material, dan lain-lain. Selalu siapkan dana tambahan atau cadangn 10–15% dari total biaya utama untuk kebutuhan mendesak, perubahan desain mendadak, atau harga material yang mendadak naik.
7. Bandingkan Harga Material dan Jasa atau upah
Lakukan survei harga ke beberapa toko bangunan dan vendor jasa. Perbandingan harga semen, cat, atau keramik bisa berbeda cukup jauh pada tiap toko. Begitu juga biaya tukang yang cenderung lebih tinggi di kota besar daripada daerah pinggiran. Membandingkan harga sebelum membeli atau memilih kontraktor bisa menghemat biayan hingga 10-20% dari total anggaran.
8. Hindari Perubahan Desain saat Proyek Sudah Berjalan
Mengubah desain saat di tengah proses renovasi rumah, bisa menambah biaya yang cukup besar. Misalnya mengganti jenis lantai, memindah dinding, atau menambah bukaan jendela. Perubahan seperti ini membuat RAB berisiko tidak berlaku lagi dan memicu pengeluaran tambahan yang tak terduga. Karena itu, pastikan semua desain dan spesifikasi sudah final sebelum proyek pembangunan dimulai. Mintalah gambar kerja dari arsitek sebagai panduan tim di lapangan.
9. Konsultasikan dan Minta Bantuan dengan Arsitek atau Kontraktor Bila Perlu
Banyak masyarakat menghindari jasa arsitek atau kontraktor rumah karena mengira biayanya yang mahal. Padahal, jasa profesional justru bisa menekan biaya lewat efisiensi desain dan pemilihan material yang tepat. Tidak menutup kemungkinan juga jasa arsitek atau kontrakto memberikan penawaran harga yang menarik sehingga bisa menurunkan biaya renovasi. Arsitek bisa membantu menyusun denah yang hemat ruang dan hemat biaya. Kontraktor berpengalaman akan menghindarkan proyek dari kesalahan teknis yang mahal dan mempercepat waktu pengerjaan. Jika ingin hasil renovasi maksimal tanpa repot, bantuan profesional sangatlah direkomendasikan.
Menghitung biaya renovasi rumah secara menyeluruh sangat disarankan agar terhindar dari pengeluaran yang tidak diperlukan. Kunci utamanya adalah perencanaan detail, survei harga, pengendalian desain, dan penyusunan RAB yang akurat. Tak kalah penting, sisihkan dana cadangan dan pertimbangkan menggunakan jasa arsitek atau kontraktor untuk hasil yang efisien dan berkualitas.
Jika menginginkan proses renovasi yang tertata, transparan, dan bebas repot, Kontraktor Hijau siap membantu mewujudkan rumah impian tanpa membuat anggaran jebol. Mulai dari desain hemat, pemilihan material terbaik, hingga pengawasan proyek secara profesional—semua bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan budget.