Dalam waktu dekat ini, jika ingin berencana ingin membangun rumah impian, sebaiknya perlu mencari tahu dulu apa saja yang bisa membuat biaya bangun rumah membengkak. Dengan begitu, saat proses membangun rumah berjalan, tidak diliputi oleh rasa khawatir pada kendala biaya.
Biaya atau budget merupakan hal yang paling penting diperhitungkan dan dipersiapkan matang-matang sebelum membangun rumah. Sebab, kekeliruan dan ketidaktelitian dalam menghitung biaya bangun rumah dapat berakibat fatal pada keuangan. Entah mungkin harus menggunakan tabungan, mengorbankan biaya kebutuhan keluarga, atau bahkan kemungkinan buruknya sampai harus berhutang untuk menutupi biaya pembangunan rumah.
Nah, agar hal ini tidak terjadi, artikel ini akan menjelaskan apa saja yang membuat biaya bangun rumah membengkak, agar nanti tidak memiliki rasa menyesal ketika sudah memutuskan untuk membangun rumah.
Apa Saja Penyebab Biaya Bangun Rumah Membengkak?
1. Permintaan yang Mendadak
Sering kali Membuat banyak permintaan tambahan kepada Kontraktor selama proyek sedang berlangsung, hal ini bisa menyebabkan pengeluaran yang berlebihan karena terjadi perubahan pada desain, material, dan tenaga kerja, Jadi pengeluaran harus ikut menyesuaikan.

Saat membangun rumah, mungkin ada detail-detail yang terlewatkan pada rumah terutama dalam hal estetika.
Karena ketidaksesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang telah dikerjakan oleh pihak kontraktor, akhirnya pemilik rumah memutuskan untuk membuat sejumlah permintaan kepada pihak kontraktor. Entah ingin mengubah bagian interior rumah, memberi sentuhan baru pada bagian eksterior, atau meminta tambahan ruangan dalam rumah.
Disinilah pemilik rumah harus memahami bahwa permintaan tambahan yang diberikan kepada pihak kontraktor akan menambah biaya pengeluaran untuk membangun rumah. Mulai dari harga material hingga harga pekerja.
Untuk mengatasi masalah ini, disarankan untuk menggunakan jasa kontraktor yang juga menyediakan jasa arsitek atau desain rumah. Jasa kontraktor seperti ini biasanya mampu menerjemahkan kebutuhan kliennya dengan baik ke dalam wujud rumah impian yang berkelas dan menyenangkan.
2. Proyek yang Mangkrak
Proyek bangun rumah yang sempat mangkrak bisa menjadi penyebab biaya bangun rumah membengkak

Jangan sampai dana pembangunan pribadi kurang saat dalam proses pembangunan, karena hal ini juga bisa menyebabkan proyek tidak dapat berjalan untuk sementara waktu. Ketika proyek mangkrak, maka biaya yang dikeluarkanpun jadi bertambah akibat beberapa hal berikut:
- Material yang sudah terpasang berisiko rusak karena bangunan terbengkalai tanpa perawatan, sehingga perlu membeli material tambahan untuk perbaikan.
- Harga material cenderung naik dari waktu ke waktu. Akibatnya, total biaya pembangunan rumah bisa jauh lebih besar dari rencana awal.
3. Kontraktor Tidak Bekerja dengan Profesional
Jasa kontraktor sendiri bisa menjadi salah satu penyebab biaya bangun rumah membengkak. Jika kontraktor nakal dan tidak profesional, mereka bisa saja mark-up anggaran pembangunan rumah tanpa sepengetahuan pemilik rumah.
Lebih buruk lagi, ada kontraktor yang sengaja untuk bekerja secara “tidak profesional dan transparan”, seperti dengan sengaja menunda timeline pengerjaan atau memberikan jawaban palsu setiap ditanya soal proses proyek, hanya demi meraup banyak keuntungan.
Jangan Salah Pilih, Waspadai Kontraktor Nakal!
Maka dari itu, sebelum membangun rumah, perlu juga untuk mengenal ciri-ciri kontraktor nakal dengan seksama, lalu berkonsultasi langsung dengan ahli atau kontraktor terpercaya seperti Kontraktor Hijau yang sudah terbukti keahlian dan portofolionya dalam membangun berbagai rumah impian klien. Dengan demikian, membangun rumah impian tanpa perlu merasa khawatir adanya mark-up anggaran.





