Sering dianggap kurang penting, nyatanya menghitung biaya pembuatan dinding rumah sangat berpengaruh terhadap anggaran bangun rumah yang riil secara keseluruhan.
Seperti misal, perhitungan kebutuhan batu bata untuk dinding alih-alih dari bahan bangunan lainnya tentu akan berpengaruh terhadap total anggaran pembangunan rumah secara keseluruhan.
Ketika kita salah menghitung barang sedikit saja, maka akan sangat berdampak bagi keuangan kita keseluruhannya — bahkan tidak mustahil jika ini dijadikan kesempatan oleh oknum kontraktor nakal untuk memperdaya kita.
Dalam artikel ini, Kontraktor Hijau akan membahas lebih jauh soal cara menghitung biaya pembuatan dinding rumah yang akurat, agar dari Sobat Hijau bisa mendapat hasil perhitungan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
Langsung saja kita masuk ke pembahasannya!
Inilah 5 Cara Menghitung Biaya Pembuatan Dinding Rumah yang Akurat!
1. Tentukan Jenis Material yang Akan Digunakan
Biaya pembuatan dinding sangat bergantung pada jenis material yang digunakan, seperti bata merah, batako, atau beton ringan, yang masing-masing memiliki harga berbeda di pasaran.
Misal, kika harga bata merah adalah Rp1.000 per buah dan Anda memerlukan 1.000 buah untuk area dinding yang direncanakan, biaya material bata merah akan menjadi Rp1.000.000.
Menentukan jenis material sejak awal akan membantu Anda mengatur anggaran dan memastikan bahan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kekuatan struktur yang diinginkan.
2. Hitung Luas Area Dinding yang Akan Dibangun
Luas area dinding yang akan dibangun perlu dihitung secara akurat karena ini menjadi dasar perhitungan jumlah material dan estimasi biaya.
Seperti contoh, untuk dinding dengan panjang 5 meter dan tinggi 3 meter, luas area yang perlu dilapisi material adalah 5 x 3 = 15 meter persegi.
Dengan menghitung luas dinding secara teliti, Kontraktor Hijau dapat mengantisipasi kebutuhan material yang lebih akurat dan menyesuaikan jumlah pembelian agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan.
Tertarik menggunakan jasa kami? Yuk, hubungi kami!
3. Perhitungkan Kebutuhan Material Tambahan
Selain bahan utama, material tambahan seperti semen, pasir, dan perekat juga perlu diperhitungkan, karena bahan ini mempengaruhi kekuatan dan ketahanan dinding.
Contoh, jika satu zak semen (berisi 40 kg) dibutuhkan untuk 5 meter persegi dinding, dan harga semen adalah Rp70.000 per zak, maka untuk 15 meter persegi Anda membutuhkan tiga zak semen dengan biaya Rp210.000.
Menghitung kebutuhan material tambahan akan memastikan dinding terbangun dengan baik dan menambah ketahanan terhadap cuaca dan waktu.
4. Estimasi Biaya Upah Pekerja
Upah pekerja berbeda-beda tergantung pada lokasi dan tingkat kesulitan proyek, sehingga penting untuk merencanakan biaya tenaga kerja dengan tepat.
Contoh, jika rata-rata upah harian pekerja adalah Rp150.000 dan proyek pembangunan dinding diperkirakan selesai dalam lima hari, total upah akan mencapai Rp750.000.
Dengan memperhitungkan upah kerja, Kontraktor Hijau dapat memastikan dana mencukupi untuk menyelesaikan pembangunan tanpa kendala di tengah proyek.
Yuk, konsultasikan proyek rumah impian Anda dengan kami!
5. Tambahkan Biaya Cadangan untuk Mengantisipasi Kendala
Biaya cadangan sekitar 10% dari total anggaran disarankan untuk mengantisipasi lonjakan harga material atau kebutuhan tambahan yang tidak terduga.
Seperti contoh, jika total biaya yang sudah dihitung adalah Rp3.000.000, maka 10% dari jumlah tersebut adalah Rp300.000, sehingga anggaran akhir menjadi Rp3.300.000.
Memiliki biaya cadangan memberikan fleksibilitas dan mencegah kekurangan anggaran jika terjadi perubahan harga material atau pekerjaan tambahan.
Merencanakan biaya pembuatan dinding dengan detail seperti di atas akan sangat membantu dalam memastikan proyek berjalan sesuai anggaran tanpa kekurangan.
Dengan demikian, Kontraktor Hijau dapat fokus pada hasil akhir yang berkualitas dan tahan lama.
Mari percayakan perencanaan dan pembangunan rumah impian Anda kepada Kontraktor Hijau agar setiap dinding dibangun sesuai standar dan cita-cita yang diinginkan.