Takut rumah rusak karena sekarang cuaca suka tidak menentu?
Baca panduan cara meninggikan rumah agar tidak banjir ini supaya rumah Anda terhindar dari kerusakan!
Kondisi Cuaca di Indonesia Saat Ini
Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia akan terus dilandahujan untuk beberapa waktu depan.
Walaupun puncak musim hujan telah berakhir, Indonesia akan tetap memasuki musim pancaroba hingga April 2024 ini.
Yang berarti, di Indonesia akan terus hujan lebat sampai akhir April 2024 ini.
Sebagaimana ucapan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di situs bmkg.go.id, “Akan terjadi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es di beberapa wilayah Indonesia.”
Hal ini pun dapat kita amati pada tempat kita yang menurut prediksi BMKG akan dilanda hujan pada Senin hari ini (22/4/2024).
Mari Persiapkan untuk Menghadapi Banjir dari Sekarang!
Walaupun musim hujan akan berakhir di April 2024 ini, bukan berarti kita bisa langsung merasa aman-aman saja, ya.
Bagaimanapun juga, hujan tetap berpotensi melanda rumah Anda di tahun depan.
Walaupun, mengutip laman Tirto, musim hujan di Indonesia rata-rata hanya berlangsung selama Oktober sampai Maret.
Tidak ada salahnya ‘kan mempersiapkan semuanya dari sekarang?
Apalagi, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hampir 800 ribu rumah di Indonesia rusak atau minimal terendam gara-gara banjir.
Cara Meninggikan Rumah agar Tidak Banjir, Mulai dari Memahami Kondisi Cuaca Indonesia Saat Ini.
Atau setara 0,01 persen dari jumlah rumah milik keluarga di Indonesia.
Pun kalau angka ini terbilang sangat kecil, bukan berarti rumah kita tidak berpotensi terdampak banjir.
Terlebih, menurut BNPB lagi, sudah terjadi 314 banjir di tanah air sejak awal Januari hingga 15 maret tahun ini.
Sayang sekali ‘kan kalau kita tidak mempersiapkan segalanya dari sekarang?
Apalagi, Rumah yang Rawan Banjir Memiliki Harga atau Nilai Properti yang Lebih Rendah
Ini sudah ada penelitiannya, lho.
Yang membuat penelitiannya sudah senior dan expert dalam menganalisis nilai properti pula.
Ya.
Studi ini dilakukan oleh Dr Alexandros Skouralis dengan tujuan meneliti dampak risiko banjir terhadap nilai properti di Inggris.
Berdasarkan temuan tersebut, rumah yang rawan banjir rata-rata dijual dengan harga 8,14 persen lebih murah daripada rumah yang tidak pernah terkena banjir.
Walaupun rumah Anda hanya sesekali terdampak banjir, katakanlah, tetap saja rumah Anda akan memiliki nilai jual yang lebih rendah.
Untuk di Indonesia sendiri, mungkin kita bisa merujuk pada studi oleh Álvarez and Resosudarmo (2019) dengan judul “The cost of floods in developing countries’ mega cities: A hedonic price analysis of the Jakarta housing market, Indonesia”.
Di mana di situ dikatakan bahwa rata-rata banjir di Jakarta menurunkan nilai properti bulanan di daerah tersebut hingga Rp 650 ribu.
Ya.
Rendahnya permintaan pasar terhadap rumah yang rawan banjir menyebabkan nilai properti rumah tersebut menurun drastis.
Sebab, orang-orang kurang bersedia menganggarkan uangnya untuk merehabilitasi rumah pasca-banjir.
Selain itu, rumah yang rawan banjir lebih berisiko menimbulkan penyakit.
Sehingga, cost rumah tangga jadi lebih banyak.
Maka itulah rumah yang rawan banjir memiliki nilai properti yang lebih rendah.
Tentu Anda tidak ingin rumah impian Anda memiliki nilai jual yang rendah, bukan?
Karena itu, mari mencari cara meninggikan rumah agar tidak banjir untuk menghindari hal ini!
4 Cara Meninggikan Rumah agar Tidak Banjir, Apa Saja?
1. Perkirakan di Ketinggian Berapa Rumah Tidak Akan Banjir
Bagaimana cara tahunya?
Agar lebih mendapat gambaran, mungkin Anda bisa mengikuti pedoman yang dibuat Federal Emergency Management Agency (FEMA), salah satu bencana penanggulangan bencana di Amerika Serikat, mengenai berapa ketinggian minimum rumah yang harus ditambahkan agar tidak terendam banjir.
Dalam pedoman tersebut, FEMA merekomendasikan kita untuk meninggikan rumah setinggi banjir dahsyat yang mungkin terjadi 100 tahun sekali, lalu ditambah minimal satu kaki (0,3 meter).
Seperti misal, pada tahun 2021 kemarin, pernah terjadi banjir bandang di Sintang, Kalimantan barat yang disebut-sebut sebagai banjir terparah di Indonesia selama 40 tahun terakhir.
Nah, karena banjir ini memiliki ketinggian sebesar 2 meter, maka sebaiknya rumah-rumah di daerah tersebut menambah ketinggian sebesar 2 meter lalu ditambah setidaknya satu kaki, yang berarti total sekitar 2,3 meter.
Namun, agar lebih maksimal lagi, sebaiknya kita menambahkan beberapa meter di atas rekomendasi minimum FEMA tadi.
Karena, berdasarkan studi, 68 persen rumah ternyata lebih terhindar dari banjir dengan memiliki ketinggian sebesar ini.
Sehingga, ketinggian rumah yang ditambah bisa berkisar antara 2 hingga 4 meter.
Itu pun jika dari Anda memungkinkan.
2. Pasang Sensor Banjir di Rumah
Jika rumah Anda sudah beberapa kali terendam banjir dengan ketinggian yang sama, maka Anda bisa memasang sensor banjir untuk mendeteksi di ketinggian berapa biasanya rumah Anda akan mengalami kerusakan akibat banjir.
Mengingat, sensor banjir akan bekerja dan menghidupkan alarm ketika sudah ada tanda-tanda ada kerusakan kecil dari banjir.
Sehingga, Anda dapat menggunakannya untuk memperkirakan berapa ketinggian rumah yang harus ditambahkan agar dapat terhindar dari banjir.
Kami sangat merekomendasikan Anda merek Hydreon Optical Rain Sensor atau Fibaro Flood Sensor.
Karena kedua sensor ini mampu mendeteksi dengan akurat bahkan sampai setetes air.
Keduanya pun hanya dipatok harga sekitar Rp 950.000.
Cukup ekonomis untuk ukuran sensor banjir yang termasuk teknologi canggih.
Baca selengkapnya di artikel Universitas Ciputra ini untuk mengetahui fitur maupun keunggulan dari masing-masing alat sensor banjir tersebut.
3. Gunakan Material Antibanjir
Sebab, material yang kita gunakan juga akan memengaruhi kekuatan bangunan rumah kita terhadap banjir.
Percuma kita meninggikan rumah agar tidak banjir, tapi material yang kita gunakan malah ternyata membuat rumah mudah rusak karena banjir.
Jika bangunan Anda belum menggunakan material antibanjir, maka sebaiknya Anda langsung menggantikannya dengan material tersebut.
Mengutip laman SMS Perkasa, material antibanjir adalah material yang dapat menahan air banjir selama kurang lebih 72 jam tanpa ada sedikitpun yang rusak.
Material seperti ini biasanya tidak mudah rusak dalam kelembaban.
Contohnya ada kayu lapis, beton, ubin keramik, bata berlapis kaca, dan masih banyak lagi.
4. Gunakan Jasa Kontraktor Rumah Terpercaya
Meninggikan rumah agar tidak banjir tentu tidak mudah.
Butuh ketelitian dan keahlian yang tinggi agar peningkatan rumah tidak menyebabkan bangunan menjadi roboh atau rusak.
Salah sedikit pemasangan saja, maka struktur keseluruhan rumah Anda bisa menjadi tidak kokoh dan mudah roboh.
Karena itulah, Kontraktor Hijau hadir di tengah-tengah Anda.
Kontraktor Hijau merupakan kontraktor bangunan rumah yang sudah membangun lebih dari 150 rumah banyak orang sejak 2020, sehingga menjadi rumah yang mereka dambakan.
Klien-klien kami yang menggunakan jasa bangun rumah kami rata-rata menyatakan kepuasan terhadap kerja kami.
Karena hasil bangun yang kami kerjakan sesuai gambaran rumah impian mereka dan tidak mudah roboh.
Sehingga, jasa bangun rumah kami cocok untuk Anda yang ingin mewujudkan rumah impian Anda tanpa repot.
Hubungi kami & dapatkan kesempatan konsultasi online secara GRATIS!
Kontraktor Hijau siap membantu mewujudkan mimpi Anda!