fbpx

Apakah Sobat Hijau memiliki rencana untuk membangun rumah impian dalam waktu dekat? Jika iya, Sobat Hijau sepertinya perlu mencari tahu dulu apa yang membuat biaya bangun rumah membengkak. Supaya nanti Sobat Hijau tetap dapat membangun rumah impian tanpa diliputi rasa khawatir.

Kita tahu bahwa biaya merupakan hal paling penting yang harus kita perhitungkan dan persiapkan matang-matang sebelum membangun rumah. Sebab, kekeliruan dan ketidaktelitian dalam menghitung biaya bangun rumah dapat berakibat fatal pada keuangan kita dan keluarga. Entah mungkin sampai membuat kita harus menggunakan tabungan, mengorbankan biaya kebutuhan keluarga, atau bahkan kemungkinan buruknya sampai harus berhutang untuk menutupi biaya pembangunan rumah.

Nah, sebagai orang yang menginginkan rumah impian yang nyaman untuk ditinggali diri dan keluarga, Sobat Hijau tentu tidak ingin jika hal seperti ini malah membawa rasa penyesalan pada diri Sobat Hijau karena sudah mengambil keputusan untuk membangun rumah, bukan?

Karena itu, kali ini Kontraktor Hijau akan menjelaskan apa saja yang membuat biaya bangun rumah membengkak. Pastikan Sobat Hijau menyimaknya sampai akhir, ya, agar nanti Anda tidak memiliki rasa menyesal ketika sudah memutuskan untuk membangun rumah. Selamat membaca!

Apa Saja Penyebab Biaya Bangun Rumah Membengkak?

1. Anda sering kali Membuat Banyak Permintaan Tambahan kepada Kontraktor selama Proyek sedang Berlangsung, sehingga Biaya yang Harus Anda Keluarkan pun Jadi Ikut Menyesuaikan

Berbagai elemen interior pada rumah

Saat membangun rumah, mungkin kita akan melewatkan detail-detail yang kita inginkan ada pada rumah terutama dalam hal estetika. Seperti misal, kita inginnya desain A, eh, rumah kita yang sedang dibangun malah memiliki desain B. Di mana hasilnya sangat berbeda jauh dari apa yang telah kita sampaikan kepada pihak kontraktor di awal.

Nah, karena ketidaksesuaian antara apa yang Anda inginkan dan apa yang dikerjakan oleh pihak kontraktor, akhirnya Anda pun memutuskan untuk membuat sejumlah permintaan kepada pihak kontraktor. Entah itu mengubah bagian interior rumah Anda, memberi sentuhan baru pada bagian eksterior rumah Anda, atau malah meminta tambahan ruangan dalam rumah Anda.

Di sinilah Anda harus memahami bahwa request tambahan yang Anda berikan kepada pihak kontraktor, akan menambah biaya yang harus Anda keluarkan untuk membangun rumah. Mulai dari harga material hingga harga pekerja atau harga tenaga harian tukang yang kita gunakan, semua otomatis akan membuat biaya bangun rumah membengkak supaya dapat menyesuaikan dengan permintaan Anda.

Nah, untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat menggunakan jasa kontraktor yang juga menyediakan jasa arsitek atau desain rumah. Jasa kontraktor seperti ini biasanya mampu menerjemahkan kebutuhan Anda dengan baik ke dalam wujud rumah impian yang berkelas dan menyenangkan.

Untuk itulah, kami, Kontraktor Hijau, hadir di tengah-tengah Anda. Kontraktor Hijau merupakan perusahaan kontraktor yang memiliki pengalaman telah membangun 150+ rumah impian klien sejak tahun 2020. Sebagai perusahaan kontraktor yang juga menyediakan jasa arsitek atau desain rumah, kami unggul dalam membangun rumah yang dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan dan visi-misi klien.

Berikut real testimoni salah satu klien kami👇🏻

Jika Anda tertarik untuk membangun rumah impian bersama Kontraktor Hijau, silakan hubungi kami di nomor ini via WhatsApp. Kami siap membantu mewujudkan mimpi Anda!

2. Proyek Bangun Rumah Anda yang Sempat Mangkrak Bisa Menjadi Penyebab Biaya Bangun Rumah Membengkak

Bangunan Terabaikan. Sumber: Unsplash.

Bagi Anda yang ingin membangun rumah dari nol, Kontraktor Hijau sarankan untuk benar-benar siap secara keuangan. Jangan sampai dana pembangunan pribadi Anda kurang sehingga menyebabkan proyek pembangunan rumah Anda tidak dapat berjalan untuk sementara waktu. Karena, ketika proyek Anda mangkrak, maka biaya yang Anda keluarkan pun jadi bertambah akibat beberapa hal berikut:

  • Bertambahnya jumlah material yang harus digunakan untuk membangun rumah. Kenapa bisa bertambah? Karena, saat proyek Anda tidak berjalan akibat di-hold, otomatis tidak ada maintenance pada rumah Anda, sehingga akhirnya rumah Anda pun menjadi bangunan terbengkalai. Nah, ketika bangunan sudah tidak terawat seperti ini, maka akan ada potensi kerusakan dan perlu perbaikan kembali oleh pihak kontraktor. Akibatnya, Anda jadi harus membeli sejumlah material baru untuk menutupi kerusakan tadi.
  • Belum lagi, material-material baru yang mau Anda beli mengalami kenaikan harga. Misal, saat awal pembangunan, harga material ada di Rp. 52,000 per karung, lalu proyek terhenti sebentar dan dilanjutkan tahun depan di saat harga material sudah naik 10%. Kondisi itu tentu bisa menyebabkan pembengkakan biaya membangun rumah.

3. Kontraktor Anda Tidak Bekerja dengan Profesional

Kemungkinan besar, ya, kontraktor Anda sendiri yang menjadi penyebab biaya bangun rumah Anda membengkak. Kalau kontraktor Anda nakal, mereka bisa saja mark-up anggaran pembangunan rumah Anda tanpa sepengetahuan Anda.

Atau lebih parahnya lagi, mereka memang sengaja untuk bekerja secara “tidak profesional” — entah dengan sengaja memundurkan timeline pengerjaan atau memberikan jawaban palsu untuk setiap pertanyaan yang Anda ajukan — agar dapat meraup banyak keuntungan.

Maka itu, sebelum membangun rumah, Anda perlu mengenal ciri-ciri kontraktor nakal dengan seksama, lalu berkonsultasi langsung dengan ahli atau kontraktor terpercaya seperti Kontraktor Hijau yang sudah terbukti keahlian dan portofolionya dalam membangun berbagai rumah impian klien. Dengan demikian, Anda dapat membangun rumah impian tanpa perlu merasa khawatir adanya mark-up anggaran.

Kontraktor Hijau siap membantu mewujudkan mimpi Anda dan keluarga!

Hubungi Kami Melalui WhatsApp